SERANG (POSBERITAKOTA) □ Seorang santri harus meregang nyawa akibat perkelahian. Duel maut itu terjadi antara dua santri Yayasan Insan Madani Kamoung Cibebek, Jl. Mayabon, Banjarsari, Cipocok Jaya, Kota Serang. Korban tewas akibat terkena tikaman pisau pada bagian dada kiri hingga menembus jantung.
Sedangkan aksi sadis anak baru gede (ABG) itu, terjadi pada Sabtu (17/3) sekitar malam sekitar pukul 22.00 WIB. Keduanya diketahui berinisial AR (18) warga asal Lampung dan AH (18) warga asal Desa Marga Jaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.
Kejadian menggenaskan tersebut bermula saat kekasih AH yang merupakan santriwati di pesantren yang sama berisial PP, warga Cikande, Kabupaten Serang diejek korban AR. Merasa tidak terima dengan perlakuan AR, PP mengadukan kejadian tersebut kepada kekasihnya AH.
Sungguh tak disangka karena tanpa pikir panjang, AH tersulut emosi dan mengajak korban untuk berduel. Keduanya kemudian bersepakat untuk menyelesaikan pertengkaran itu layaknya dua pria dewasa. Sebelum menuju tempat yang sudah ditentukan, AH menyelipkan sebilah pisau dapur di pinggangnya.
Dalam perkelahian, AH tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dapur dan menusukkan pisau tepat di bagian dada sebelah kiri sampai tembus ke jantung korban. Akibatnya, korban mengalami pendarahan hingga akhirnya meninggal dunia.
Jenazah korban sempat dibawa ke RSUD Banten di Jalan Syeh Nawawi Albantani, Cipocok Jaya, Kota Serang.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cipocok Jaya, Kompol Ucu Syaefullah membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi POSBERITAKOTA, Minggu (18/3).
Ditambahkan Kapolsek bahwa akibat tusukan yang mengenai jantung, korban tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Terkait motif perkelahian, menurutnya, lantaran pelaku tak terima ketika pacarnya diledek korban.
“Untuk keterangan lebih lanjut belum dapat saya berikan, karena menunggu hasil pemeriksaan. Jenazah korban sudah kami antarkan ke rumah duka di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon,” papar Kapolsek, mengakhiri. ■ RED/ARIA/GOES