PosBeritaKota.com
Megapolitan

DAILAMI FIRDAUS : Ada Pembiaran Pencemaran Limbah yang Merusak Kali Ciliwung

JAKARTA [POSBERITAKOTA] □ Sungai atau Kali Ciliwung ternyata banyak memiliki potensi luar biasa untuk digali dan dijadikan sebagai destinasi wisata di Kota Jakarta. Hanya sayangnya, potensi tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi Ciliwung saat ini.

“Kenapa? Karena kotoran sampah masih banyak terlihat. Selain itu juga diperparah dengan adanya pencemaran limbah dari industri pembuatan tahu,” ungkap Prof Dr H Dailami Firdaus, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) kepada POSBERITAKOTA, Senin (2/4).

Menurut Senator dari DKI Jakarta satu ini, seharusnya para pemilik industri tahu memiliki IPAL komunal, agar limbah yang dibuang dan dialirkan ke Kali Ciliwung aman dan tidak menimbulkan bau serta mengandung minyak.

“Karenanya, saya berharap harus ada tindakan tegas. Terutama dari dinas terkait yang menangani tentang lingkungan hidup. Sedangkan yang saya lihat dan amati, seperti ada pembiaran. Di satu sisi mereka melaporkan keberhasilan, namun di sisi lain sebenarnya masih jauh dari kata berhasil,” paparnya.

Diingatkan Prof Dailami Firdaus bahwa Kali Ciliwung itu adalah sejarah. Jadi, bukan hanya sekedar sungai atau kali yang melintas saja. Namun menurut cerita para tokoh dan orang-orangtua dulu, sejatinya Ciliwung itu memiliki nilai sejarah yang sanga tinggi.

“Saat ini, saya bersama seluruh Masyarakat Ciliwung, khususnya di wilayah Condet sedang berupaya membangun destinasi wisata dan budaya, terutama memperlihatkan potensi Ciliwung,” tegas dia lagi.

Namun melihat bagaimana industri tahu membuang limbah seenaknya dan langsung ke sungai atau Kali Ciliwung, membuat Prof Dailami Firdaus sangat miris. Karenanya, ia minta Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup, harus bersikap tegas.

“Beri sangsi bagi pengusaha nakal yang membuang limbah ke Kali Ciliwung, tanpa melalui roses sterilisasi terlebih dahulu. Kalau perlu beri sangsi penutupan usaha, agar bisa memberikan efek jera,” ucapnya.

Jangan sampai yang terjadi selama ini, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, cuma menerima yang bagus-bagus saja. Padahal, adanya limbah perlu juga dilaporkan, supaya bisa dicarikan solusi secara bersama sama.

“Harapan saya agar seluruh elemen masyarakat bersatu dan saling bahu-membahu. Tujuannya untuk mengembalikan sungai atau Kali Ciliwung seperti dahulu,” tutup Bang Dailami,  sapaan akrab Prof Dr H Dailami Firdaus yang dikenal pula sebagai putra almarhumah Prof Hj Tuty Alawiyah AS dan cucu dari almarhum ulama kharismatik Betawi, KH Abdullah Syafi’ie. ■ RED/GOES

Related posts

Perantau Warga Demak Gelar Mubes dan Halal Bihalal di TMII

Redaksi Posberitakota

Di Tahun 2024 Nanti, KOMISI B DPRD DKI JAKARTA Sepakati Alokasi Anggaran Pangan Murah Capai Rp 793 Miliar

Redaksi Posberitakota

Bupati Neneng Tak Peka, JALAN RAYA BABELAN Bekasi Dibiarkan Rusak

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang