Bentuk Kelompok, AIPTU PARUHUMAN RANGKUTI Sukses Budidaya Ikan Lele

SERANG (POSBERITAKOTA) □ Kreatif, inovatif dan punya naluri bisnis kuat, sah-sah saja dimiliki setiap orang. Tanpa kecuali bagi seorang abdi negara. Selama apa yang dilakoni itu, tak mengabaikan tugas utama dalam pengabdian maupun profesionalismenya.

Satu dari abdi negara yang bertugas di Polres Serang, yakni Ajun Inspektur Satu (Aiputu) Paruhuman Rangkuti, tak ayal lagi dikenal sebagai sosok yang ulet. Punya komitmen tinggi di dalam mengemban tugas utama sebagai personil Satuan Intelkam Polres Serang.

Pada sisi lain, pria asal Sumatera Utara tersebut, ternyata patut diteladani karena sukses memberdayakan masyarakat dengan membentuk kelompok budidaya ikan lele di lingkungan tempat tinggal di Taman Banten Lestari, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Aiptu Paruhuman Rangkuti tercatat mampu memberdayakan 20 orang warganya dapat menciptakan penghasilan tambahan dengan melakukan budidaya ikan lele. Berkat keuletan dan ketekunannya itu, kelompok budidaya ikan lele yang yang memiliki nama Bismillah I dan Bismillah II ini, sudah menikmati hasilnya. 

“Syukur, alhamdulillah. Kendati baru berjalan 2 tahun, sudah beberapa kali panen. Atas kesepakatan bersama, keuntungan dari menjual ikan lele, kita simpan untuk dijadikan modal kembali,” paparnya kepada POSBERITAKOTA, Senin (9/4).​Menurut Rangkuti, ide membudidayakan ikan lele ini muncul setelah melihat rumah-rumah kosong yang ada  di sekitar tempat tinggalnya. Agar jangan terkesan angker, ia akhirnya mengajak sejumlah tetangganya untuk menjadikan rumah kosong itu sebagai lahan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Sebenarnya, banyak muncul ide usaha. Namun akhirnya diputuskan sementara waktu digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Alasannya, budidaya ikan lele tidak mencemari lingkungan, tidak membutuhkan banyak air serta ikannya mampu bertahan hidup, walaupun di lahan yang tidak begitu luas. 

Pilihan mulai menjalani bisnis budidaya lele ini, kata bintara senior dengan ciri khas berkumis, langsung bikin kelompok dan menyiapkan modal usaha sebesar Rp 45 juta. Modal awal itu dipergunakan untuk pembuatan kolam terepal, membeli bibit lele serta pakan pelet.

“Jadi, untuk bibit lele kita beli dari kelompok tani. Sedangkan pakan dibeli dari distributor. Bibit ikan lele dibeli dibeli dengan berbagai ukuran, mulai dari harga Rp 250 sampai  Rp 750 untuk setiap ekor,” jelas dia.

Rangkuti memaparkan bahwa dalam sekali pemeliharan, kelompok budidaya ini membutuhkan bibit lele sekitar 30 -40 ribu ekor untuk memenuhi 7 kolam yang saat ini sudah berjalan. Sedangkan untuk pakan lele dalam satu pemeliharan ini dibutuhkan sekitar 3,5 ton.

“Nah, dari sebanyak 40.000 bibit lele ini, dalam waktu sekitar 2 hingga 3 bulan dapat menghasilkan lele siap jual sebanyak sekitar 3 ton. Dalam setiap musim panen sudah ada penampungannya, sehingga kami tidak terkendala untuk menjual,” tuturnya. 

Menurut Rangkuti lebih lanjut bahwa budidaya ikan lele ini sudah mendapat response positif dari pihak UPT Kementerian Pertanian di Kota Serang yang telah menurunkan anggotanya untuk melihat budidaya ikan lele yang ada di tengah Kota Serang ini. Dalam kunjungan tersebut, petugas UPT ini mengapresiasi dan menyarankan agar budidaya ikan lele terus ditingkatkan produksinya.

“Namun persoalan yang biasa dihadapi peternak adalah masalah pakan. Kalau ada kegagalan, jangan cepat putus asa. Sebab kesuksesan diawali dengan kegagalan,” ungkap Rangkuti, panjang lebar.

Demi mendukung usaha warga yang dipelopori Rangkuti, pihak UPT akan membantu mengurus kartu tanda pengenal kelompok ternak lele yang dikelolanya. Kartu ternak lele ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi untuk mengajukan proposal bantuan pakan ke dinas pertanian setempat.

Rangkuti pun menegaskan bahwa selain mampu menciptakan lapangan pekerjaan, budidaya ikan lele ini dapat menciptakan suasana aman kamtibmas di wilayah Perumahan Taman Banten Lestari. Pasalnya, selain mengawasi lokasi kolam, anggota kelompok budidaya lele ini juga sekaligus melaksanakan tugas ronda.

“Ibarat sambil menyelam minur air. Ada dua manfaat yang bisa dipetik dari situ. Selain menghasilkan pendapatan tambahan, juga bisa menciptakan suasana Kamtibmas yang aman dan nyaman,” pungkas Rangkuti. □ RED/ARIA/GOES

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta