JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Ketidakadilan di Jakarta masih terjadi. Contohnya warga di Cipinang Melayu, Jaktim yang tinggal sudah puluhan tahun, namun tak kunjung terbentuk lembaga RT/RW sehingga mereka tak pernah menikmati fasilitas negara, termasuk program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari Pemprov DKI.
Salah satu warga, Cipinang Melayu, Freddy Faniha Marpaung mengungkapkan, sebelumnya pada tahun 2013 era Gubernur Joko Widodo, warga di sini sudah disurvei oleh tim untuk pembentukan lembaga RT/RW.
“Bahkan saat itu dibentuklah RW sementata. Tapi, sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Kami mohon anggota dewan, khususnya dari Fraksi Hanura yang masih punya hati nurani untuk memperjuangkan ratusan warga agar statusnya diakui Pemprov DKI. Mohon Pak Ongen selaku Ketua DPD Hanura DKI bisa mendesak Pak Anies Baswedan agar memeperhatikan kami,” kata Fredy di Jakarta Senin (21/5).
Selama ini ratusan warga yang tinggal di wilayah Cipinang Melayu sudah beranak-pinak di lokasi tersebut. Diakuinya sebagian warga ada yang menempati tanah negara, namun ada pula tanah pribadi.
“Berhubung tidak memiliki status wilayah, maka warga di sini tidak bisa menikmati fasilitas Pemerintah. Di antaranya, penerangan jalan, pengaspalan atau jalan rusak. Bahkan anak-anak sekolah tidak punya KJP. Padahal, mereka ingin sekali dapat bantuan tersebut,” tambah Fredy.
Karenanya, ia meminta agar Pemprov DKI jangan diskriminatif terhadap warga miskin. Sebab, selama ini jalan lingkungan masih beralaskan tanah yang bergelombang dan becek.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura DKI, Mohamad Ongen Sangaji, mengatakan pihaknya akan membantu menjembatani warga untuk mendapatkan akses ke Pemprov DKI. Mereka tidak bisa diabaikan begitu saja dan wajib mendapatkan hak-hak warga dan fasilitas negara. Karena pada dasarnya warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur merupakan warga negara Indonesia.
Dia sangat prihatin mengetahui kondisi warga yang terabaikan. “Mereka tak pernah menikmati fasilitas negara. Sampai-sampai jalan lingkungan rusak tak pernah diperbaiki,” papar Ongen.
Bayangkan saja, kata Ongen, anak mau sekolah susah. Jalan tak diaspal, lampu penerangan tak ada dan RW pun masih sementara. “Semoga Pak Anies punya hati nurani dan mau menuntaskan persoalan warga Cipinang Melayu. Warga hanya minta keadilan. Dan, saya akan perjuangkan ini,” janjinya. ■ RED/JOKO