JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) meminta agar semua pihak tidak menjadikan aksi teror yg terjadi akhir akhir ini dibawa ke ranah politik. Begitu juga kasus demo Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berakhir anarkis di depan Istana.
Edi Hasibuan selaku Direktur Eksekutif Lemkapi, memberikan pandangan bahwa yang namanya teror itu terjadi di seluruh dunia dan saat ini teror menjadi musuh bersama dan harus pula dilawan secara bersama-sama.
“Jangan sampai ada pihak yang diuntungkan dibelakang ini. Mereka justru tertawa karena apa yang menjadi misinya tercapai. Termasuk keinginan teroris agar pihak yang menghalang-halangi misi teroris terwujud. Apalagi sampai-sampai, ada pihak tertentu yang mengambil momen ini ke ranah politik. Bahkan ingin mengganti Kapolri,” papar Edi Hasibuan lagi.
Menurut doktor ilmu hukum ini, Polri dan BIN sudah melakukan tugasnya dengan baik. Belum lagi bahwa anggota Polri sendiri sudah banyak menjadi korban ulah teroris. Kemudian Polri pun sudah melakukan penegakan hukum terhadap para (pelaku) teroris. Termasuk kasus aksi demo, sudah ditangani Polri sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Soal pergantian Kapolri, kami berpandangan bahwa hal itu sudah ada mekanismenya. Tidak mungkin setiap ada kejadian, kemudian Kapolri diganti. Kami pun sangat yakin, kalau Bapak Presiden Jokowi, sudah memiliki pertimbangan soal itu,” tutup mantan anggota Kompolnas ini saat dihubungi POSBERITAKOTA, Sabtu (26/5). ■ RED/GOES