JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ “Anggota kami diperintahkan menangkap hidup atau mati komplotan debt collector khusus sepeda motor yang sudah meresahkan masyarakat,” tandas Kapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Kompol Aryono SH, Minggu (8/7) malam. Tindakan mereka lebih sadis dari pelaku begal.
Penegasan tersebut disampaikan Aryono kepada POSBERITAKOTA terkait laporan seorang ibu bernama Ny Ningsih (43) yang melaporkan sepeda motor yang dikendarai anaknya pulang sekolah dirampas sekaligus putri korban pun diculik.
Namun berkat kecepatan anggota Reskrim Polsek Palmerah, korban berinisial RI (14) berhasil ditemukan petugas sedang menangis di kantor perusahaan tempat komplotan debt collector itu bekerja di daerah Kembangan, Jakarta Barat.
“Tindakan mereka lebih sadis dari begal dan ini tidak biasa dibiarkan. Ada lima pelaku perampasan sepeda motor sedang dalam pengejaran. Tim dibentuk untuk menangkap mereka bekerja sama dengan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat,” ujar Kapolsek seraya menyebutkan tentang identitas dan ciri-ciri pelaku sudah didapatkan dari 9 karyawan perusahaan tempat dect collector yang dibawa saat penggerebekan Sabtu (7/7) malam.
Menurut keterangan Ny Ningsih, ia memang kredit sepeda motor yang setiap harinya dipakai putrinya ke sekolah. Pembayaran angsuran sudah 31 kali. Namun karena belum mempunyai uang, kini cicilan menunggak tiga bulan. “Komplotan dect collector itu, mencegat putri saya pulang sekolah lalu merampas dan menculik anak saya,” ceritanya.
Ditambahkan Ny Ningsih, kalau akan mengambil kendaraan, karena menunggak tiga bulan bukan begitu caranya. “Soal anak saya diculik, terus terang saya tidak terima. Saya minta pelakunya ditangkap,” tutur Ny Ningsih sambil memeluki putrinya yang terus menerus menangis.
Ny Ningsih juga merasa khawatir akan kondisi putrinya yang baru duduk dibangku kelas 3 SMP tersebut. Pasalnya, jangan-jangan diperlakukan tak senonoh oleh para pelaku .
Polsek Palmerah, Jakarta Barat, sangat serius menangani kasus ini. Kapolsek meminta kepada pimpinan perusahaan debt collector segera menyerahkan anak buahnya secepatnya. ■ RED/WARTO