JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta operasikan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) mobile untuk memantau kualitas udara di venue-venue Asian Games 2018 di Jakarta.
“SPKU mobile milik Dinas Lingkungan Hidup dipasang di Wisma Atlet Kemayoran sejak tanggal 2 Agustus sampai 17 September 2018. Sebelumnya, kita letakkan di Kawasan Pacuan Kuda Pulomas dan Padang Golf Pondok Indah masing-masing selama seminggu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, Minggu (5/8).
Isnawa memaparkan bahwa alat tersebut setiap 30 menit akan menghasilkan data untuk paramater PM 2.5, CO, NO2, Ozon, SO2, dan data meteorologi. Setelah terkumpul, data tersebut diolah server yang berada di UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) Dinas Lingkungan Hidup dan diinformasikan sebagai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
“Indeks ini menggambarkan kondisi mutu udara ambien pada lokasi tertentu yang didasarkan pada dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan,” jelas Isnawa.
Jika ISPU bernilai 0 – 50, maka kualitas udara dikategorikan ‘Baik’, artinya tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia atau hewan. Indeks bernilai 51 – 100 dikategorikan kualitas udara ‘Sedang’ yang artinya tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang peka.
Indeks 101 – 199 dikategorikan ‘Tidak Sehat’ yang bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan yang peka atau dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Indeks 200 – 299 dikategorikan ‘Sangat Tidak Sehat’, yaitu kualitas udara yang dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Sedangkan indeks yang mencapai 300 – 500 kategorinya ‘Berbahaya’, yaitu kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi, misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan.
Hasil ISPU ini secara rutin diinformasikan kepada masyarakat setiap hari mulai pukul 15.00 WIB melalui papan display di Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta, Website Smart City Jakarta dan Website Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Isnawa mengatakan pihaknya terus mencermati perkembangan kualitas udara. “Kami amati nilai ISPU untuk seluruh SPKU mengalami penurunan dan masih dalam kategorisasi baik atau sedang alias aman,” kata Isnawa.
Menurutnya salah satu strategi yang telah terbukti efektif memperbaiki kualitas udara adalah perluasan penerapan sistem ganjil genap. “Masyarakat Jakarta juga sangat berperan dengan menggunakan transportasi umum, sehingga kepadatan kendaraan berkurang dan udara menjadi bersih,” katanya.
Selain SPKU mobile, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga mengoperasikan 5 (lima) unit SPKU fixed yang tersebar di Bundaran HI (DKI 1), Kelapa Gading (DKI 2), Jagakarsa (DKI 3), Lubang Buaya (DKI 4), dan Kebun Jeruk (DKI 5). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga memasang stasiun pemantau udara di kawasan Gelora Bung Karno untuk memantau kualitas udara Ibukota saat hajat akbar Asian Games 2018. ■ RED/JOKO