JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta kepada pengelola dan pedagang untuk sama-sama merawat Pasar Induk Kramat Jati yang baru saja selesai direvitalisasi (bangun kembali-red). Pasalnya, kalau kondisi pasar jorok dan bau, maka akan ditinggalkan pelanggannya.
Harapan tersebut disampaikan Anies saat meresmikan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur yang telah selesai direvitalisasi, Selasa (14/8). “Kalau pasar sudah ditinggalkan pelanggannya, maka para pedagang siap-siap saja bakal gulung tikar,” tegas Gubernur DKI itu dihadapan ratusan undangan.
Karena itu, lanjut Anies, meminta agar PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar, wajib menjaganya. “Bagaimana caranya, supaya pasar senantiasa bersih dan rapi,” tambah dia.
Anies menegaskan bahwa proses revitalisasi pasar tersebut, butuh waktu cukup lama dan bahkan anggarannya pun cukup besar. “Pembangunan revitalisasi dilakukan sejak 2015 lalu dengan biaya Rp 26 miliar. Setelah tiga tahun dibangun, akhirnya selesai menjadi pasar yang modern dan bersih demi kenyamanan pedagang dan pembeli,” papar Anies didampingi Walikota Jakarta Timur, Muhammad Anwar. Saat peresmian ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng dan tali pita.
Dikatakan Anies lebih lanjut bahwa kondisi Pasar Kramat Jati saat ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Usai meresmikan, Anies pun berkeliling mengecek kondisi pasar dan berdialog dengan beberapa pedagang.
“Bangunan yang diperbaiki bukan hanya gedung pasar. Tetapi juga masjid, perparkiran, dan fasilitas sosial lainnya,” terangnya.
Sementara itu Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan revitalisasi pasar memakan waktu sekitar tiga tahun dengan biaya sekitar Rp 26 miliar. Anggarannya diambil dari dana mandiri perusahaan, agar pasar tetap eksis dan bisa bersaing di era kompetisi saat ini.
“Yang direvitalisasi ini tidak hanya gedungnya, tapi juga fasilitas sosial dan fasilitas umumnya. Seperti masjid, toilet direvitalisasi dengan konsep seperti di mal. Sehingga bersih, rapi dan nyaman,” tandasnya. ■ Red/JOKO