BOGOR (POSBERITAKOTA) ■ Praktek prostitusi online yang diungkap Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto di apatermen Bogor Valley di Jalan Sholeh Iskandar, ternyata melibatkan pelajar Kota Bogor. Kasus di apartemen Bogor Valley di kamar 18 itu berhasil dibuktikan, setelah adanya aduan masyarakat.
Orang nomor satu di jajaran pemerintah Kota Hujan ini, mendapatkan dua orang remaja belia yang menjajakan keperawanannya. Makin memilukan, ternyata D (16) dan S (16) masih berstatus pelajar aktif. Keduanya saat pengerebekan memakai pakaian mini di dalam kamar tersebut, ternyata dibandrol dengan Rp 750 ribu sekali kencan.
“Mereka berdua masih berstatus sebagai pelajar aktif di salah satu sekolah di Bogor. Bahkan mengakui bahwa melakukan praktik tersebut, bukan baru pertama kali,” ucap keduanya kepada Walikota Bogor tersebut.
Bima mengaku geram dan marah. Sebab, selain ditemukan perbuatan asusila, juga di kamar ditemukan alat penggunaan narkoba dan obat-obatan keras lainnya. “Ada alat untuk penggunaan narkoba dan kondom dalam jumlah banyak. Ada 1 box kondom. Saya serahkan kasusnya ke polisi,” paparnya.
Terkait germo atau mami yang melarikan diri saat berlangsung pengerebekan, Bima meminta polisi untuk mengejar dan menangkapnya. Sedang dari informasi yang didapat, mereka bertarif Rp750 ribu short time. Sang germo mendapat bagian Rp 250 ribu.
“Jadi yang melayani laki-laki hidung belang, dapat Rp500 ribu. Sedang mami yang atur dan cari pelanggan, dapat Rp250 ribu. Jadi kedua pelajar ini dijual,” tegasnya. ■ RED/YMD/GOES