JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Setelah pernah geger perdebatan impor beras sebulan silam, masyarakat kelas bawah kini direpotkan oleh kenaikan harga beras medium. Karenanya, kalangan DPR RI pun bersuara lantang dan minta agar kenaikannya bisa cepat distop.
Ketua DPR RI Bambamg Soesatyo mengaku telah menyerap aspirasi atau suara masyarakat bawah. “Makanya sebagai regulator, sebaiknya tim ekonomi Kabinet Kerja dan Perum Bulog, segera memastikan volume beras medium cukup dan memenuhi permintaan pasar,” tuturnya.
Menurut politisi senior Partai Golkar yang akrab dipanggilan Bamsoet tersebut, tahu kalau dua pekan dalam bulan September 2018 ini, telah terjadi kenaikan harga beras medium. Bukan cuma di Jakarta. Tapi merambah sampai ke Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang.
Sementara itu Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, tak menyangkal ada kenaikan untuk harga beras berjenis medium. Itu juga disebabkan anomali penggilingan beras medium berubah jadi premium.
“Dari situ, kemudian terjadi kelangkaan beras jenis medium di pasaran. Yang ada justru beras kelas premium, sehingga membuat beras medium terjadi kenaikan mencapai Rp 11.000 untuk perkilogramnya,” papar Amran.
Kembali pada pendapat Bamsoet. Ia meminta agar masalah tersebut disingkapi secara serius. Apalagi sebesar 70 persen masyarakat merupakan pembeli beras kelas medium. Jadi, kebutuhannya perlu segera dicukupi. ■ RED/SHANDOKO/AYID