JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai sesungguhnya fit and propertest untuk calon Wagub DKI Jakarta tak perlu dilakukan. Hal ini mengisyaratkan bahwa Gerindra DKI hanya setengah hati menyerahkan kekosongan kursi DKI 2 kepada PKS.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurahman Suhaimi, mengatakan proses uji kepatutan dan kelayakan tersebut hanya akal-akalan Gerindra memperlambat penunjukan calon pengganti Sandiaga Uno. “Menurut kami kegiatan fit and propertest tidak terlalu penting. Tapi justru menghambat percepatan memperoleh sosok pendamping Gubernur Anies,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (21/11).
Dia menyatakan pihaknya bersama Gerindra telah menyepakati PKS yang mengisi kekosongan Wagub DKI Jakarta. Dalam hal ini PKS tetap tak bergeming untuk menjagokan dua kadernya yakni Agung Yulianto dan Achmad Syaiku yang selama terkesan ditolak oleh Gerindra.
“Tanpa fit and propertest, PKS sudah bisa menilai ini layak untuk bisa menjadi wagub atau tidak. Menurut saya tidak perlu ujian tersebut, karena ini masalah internal. Cukup kami ngobrol saja dengan dua calon tersebut,” ucapnya.
Sebenarnya setelah komunikasi antar dua partai itu buntu selama dua bulan lantaran berebut kursi Wagub DKI, belakangan agak akur lagi. Melalui rapat tertutup Gerindra dan PKS, Senin (6/11/2018), menghasilkan kemajuan untuk menjawab teka-teki siapa yang akan mengisi posisi Wagub DKI.
Kedua partai sepakat membentuk Badan Bersama untuk menjaring calon-calon yang akan diusulkan ke DPRD Jakarta. Namun belakangan Gerindra terkesan mempersulit dengan banyak alasan, salah satunya adalah fit and propertest yang berbelit belit. ■ RED/JOKO