JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tanpa dukungan armada atau aparat penyidik yang memadai, pastinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sulit diharapkan maksimal. Itu terkait masih ada penyelidikan kasus yang belum terungkap alias ‘mangkrak‘ selama bertahun-tahun di lembaga anti rasuah tersebut.
“Ya, sabar dulu. Tolong kasih gue sebanyak 20.000 orang, pasti gue beresin ini Indonesia,” ucap Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang di Jakarta, Selasa (11/12) kepada awak media.
Hadir sekaligus membuka acara Rakornas Pendidikan Anti Korupsi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, Saud sempat ‘gerah‘ saat dicecar media terkait masih banyak kasus korupsi yang ditangani mengendap dan tak ada perkembangannya. Penyelidikan sejumlah kasus mandeg di KPK, karena keterbatasan jumlah penyidik.
“Bukan cuma keterbatasan jumlah penyidik saja. Tapi, ada juga karena faktor otoritas negara lain. Jadi, mandeg penyidikan, bukan karena ada tekanan politik atau sejenisnya. Mana bisa KPK ditekan-tekan,” sebut Saud Situmorang lagi.
Sebagai catatan atas hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indonesia Corruption Watch (ICW), menerangkan bahwa 52 persen responden menilai tingkat korupsi justru semakin meningkat. Kendati begitu, KPK juga dinilai sebagai lembaga paling banyak melakukan langkah pemberantasan korupsi dengan nilai 81 persen. Bahkan tingkat kepercayaan masyarakat mencapai 85 persen. ■ RED/RIO/BUDHI