JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Salah satu calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS, Agung Yulianto mengaku dirinya tidak pernah meminta kepada partai untuk dicalonkan sebagai pengganti Sandiaga Uno. Dia dan Achmad Syaiku sama-sama ditunjuk oleh partai untuk ikut seleksi jabatan DKI 2 yang akan dilakukan DPRD DKI Jakarta.
Agung mengatakan bahwa kader PKS tidak ada yang minta jabatan kepada partai. “Sistem yang ada pada kader adalah penugasan atau penunjukan dari partai,” ujar Agung saat beramah tamah dengan anggota Kordinatoriat Wartawan Balaikota dan DPRD DKI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/12).
“Kalau kita minta jabatan, maka tugas-tugas itu nantinya akan jadi beban. Lain halnya jabatan berdasarkan penunjukan, maka akan dapat banyak kemudahan dari Allah SWT,” ujarnya pada acara yang juga dihadiri Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaemy.
Kalau ditanya lebih cocok mana antara dirinya dan Achmad Syaiku sebagai pejabat Wagub DKI, Agung berdalih Achmad lebih pas. “Saya dan Pak Achmad sama-sama alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang sama-sama pernah bertugas di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selain senior saya, beliau juga lebih berpengalaman sebagai eksekutif dan legislatif. Ilmu agama beliau juga lebih tinggi dari saya,” ujar Agung merendah.
Agung yang selama ini lebih banyak berkiprah di bidang bisnis. Dia juga pemilik toko online Halal Network International dengan website hni.id yang memiliki visi dan misi mengentaskan UMKM. Melalui usaha ini, makin mendekatkan sosok Agung dengan Sandiaga yang telah meninggalkan jabatan Wagub DKI sehubungan dirinya maju sebagai Cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Pria asal Jepara, Jawa Tengah ini juga pernah menimba ilmu ekonomi jenjang S-1 dan S-2 di Universitas Indonesia.
Sedangkan Suhaemy berpendapat bahwa Agung dan Achmad sama-sama pantas menduduki kursi Wagub sehingga untuk itulah PKS ngotot mengajukan dua nama tersebut kepada Gerindra untuk diajukan ke DPRD.
“Pak Achmad punya background di pemerintahan sebagai Wakil Walikota Bekasi. Adapun Pak Agung selain berbisnis dengan banyak kalangan, juga banyak berkiprah untuk DKI Jakarta,” ujar Suhaemy yang juga Ketua Komisi B DPRD DKI.
Menurutnya adanya polemik antara PKS dan Gerindra soal Wagub, namanya menjadi terkenal. “Nama saya jadi popular karena banyak wartawan yang tanya kepada saya,” ujarnya sambil berharap Gerindra segera bersikap koperatif soal pembahasan Wagub dan jangan bersikap aneh-aneh.
“PKS berharap agar masalah Wagub secara administrasi bisa diselesaikan akhir Desember ini. Dan nantinya dua nama tersebut agar diseleksi oleh dewan,” harapnya. ■ RED/JOKO