MAKASSAR (POSBERITAKOTA) – Murid-murid sekolah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang terdampak banjir masih diliburkan. Pasalnya, alam yang belum bersahabat dan termasuk curah hujan sepekan belakangan ini masih sangat tinggi
Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, saat mengunjungi posko pengungsian Blok 8 Perumnas Antang, Makassar, Kamis (24/1) kemarin, mengatakan kriterianya jelas, terendam air. Guru-guru dan siswa diliburkan sementara sampai keadaan membaik dan cuaca normal kembali.
Dalam beberapa hari hujan deras yang melanda sebagian wilayah Sulsel menyebabkan banjir. Membuat rumah warga dan fasilitas umum termasuk sekolah tergenang.
“Anak saya ada yang sekolah di swasta. Banyak guru-guru tidak datang, karena tinggal di Gowa dan rumahnya terendam air,” katanya.
“Kenapa saya lakukan itu, karena untuk mencegah. Sebab, kemarin saya agak tegang tentang bukaan air di Bendungan Bili-bili,” kata Walikota mengenai alasannya memutuskan meliburkan murid sekolah terdampak banjir.
Danny Pomanto, sapaan akrabnya, itu mengemukakan pemerintah kota (Pemkot) sudah bersiap mengantisipasi kemungkinan peningkatan debit air bendungan sampai melampaui batas maksimum.
“Kita tidak mau ambil risiko.# Tetap kita harus stand by karena hujan belum reda untuk langkah antisipasi,” katanya.
Di Makassar, banjir menggenangi sejumlah sekolah termasuk SMPN 19 di Jalan Tamangapa Raya III, serta beberapa sekolah dasar di wilayah Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya.
Sementara itu di wilayah Sulsel secara keseluruhan ada 32 sekolah di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Jeneponto yang terdampak banjir dan tanah longsor. ■ RED/ANT/AYID