Kembangkan Balai Ternak di Bogor, BANK MUAMALAT & BBM Gandeng BAZNAS

BOGOR (POSBERITAKOTA) – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. dan Baitul Maal Muamalat (BMM) menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengembangkan program pemberdayaan ekonomi mustahik berupa peternakan kambing. Program ini dikembangkan di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Bogor, Jawa Barat.

Balai Ternak di Desa Cimande Hilir, Bogor diresmikan secara bersama oleh Direktur Kepatuhan Bank Muamalat Andri Donny, Kepala Divisi Penghimpunan BMM Galih Pujonegoro, Komisioner Supervisi Bidang Penyaluran BAZNAS Nana Mintarti, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin, MSi dan Komisioner BAZNAS Kabupaten Bogor KH Ubaidillah.

Andri mengatakan, program ini bertujuan agar penerima manfaat dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi karena diberikan modal usaha berupa hewan ternak. Dia berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga penghasilan para mustahik dapat meningkat.

“Jika penghasilan para penerima manfaat meningkat, hal tersebut sama artinya dengan kita sebagai pemberi bantuan turut berkontribusi dalam program pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan,” ujarnya usai peresmian, Rabu (20/2).

Komisioner Supervisi Bidang Penyaluran BAZNAS Nana Mintarti mengatakan, Balai Ternak ini tidak hanya sekadar berupa budidaya hewan ternak saja, tapi juga sebagai balai pakan ternak, balai lelang ternak, balai pengolahan hasil, dan balai pengolahan produk samping.

Para mustahik diberikan modal usaha berupa hewan ternak serta mendapatkan pendampingan, pelatihan dan pemasara ternaknya. Balai Ternak BAZNAS ini memadukan konsep pembibitan dan penggemukan ternak dengan pemberdayaan masyarakat khususnya petani dan peternak kecil.

Nana juga menjelaskan bahwa pada tahap awal pengembangkan program ini, sebanyak 423 ekor dengan rincian 180 ekor domba induk betina, 18 ekor domba pejantan, dan 225 ekor bibit dikelola oleh 45 kepala keluarga. Satu peternak mengelola 4 ekor domba induk betina dan 5 ekor bibit domba.

Dari target 180 ekor induk tersebut pada akhir tahun kedua diharapkan bisa menghasilkan minimal 702 ekor anak, sehingga terjadi penambahan populasi menjadi 890 ekor terdiri dari 180 ekor induk awal, 18 ekor pejantan, dan 702 ekor anak.

Dampak secara ekonomi dari usaha peternakan yang dijalankan adalah peningkatan pendapatan peternak per bulan sebesar Rp 1,8 juta. Dengan penambahan pendapatan tersebut, peternak akan meningkat penghasilannya dari Rp 2,1 juta menjadi Rp 3,9 juta. ■ RED/JOKO

Related posts

Berdasarkan Survei Biaya Hidup dari BPS, SAID IQBAL Sebut Idealnya Upah Buruh di Jakarta Sentuh Rp 7 Juta Per Bulan

Lewat Ajang ‘World Water Forum ke-10’ pada 18-25 Mei di Bali, INDONESIA Dorong Pembentukan Global Water Fun

Fenomena Urban, WARUNG MADURA & Pembangunan Entrepreneurship di Indonesia