JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemilu serentak tahun 2019 merupakan pesta demokrasi pertama yang melakukan pemilihan calon presiden dan legislatif serta DPD secara bersamaan. Hal ini membuat banyak masyarakat masih binggung karena banyaknya daftar calon-calon legislatif yang ditawarkan kepada mereka, dan dikhawatirkan ini membuat angka golput semakin tinggi.
Untuk membuktikan hal ini TSJ Circle melakukan riset di beberapa wilayah, salah satunya adalah Propinsi Bangka Belitung. Bangka Belitung dipilih karena keunikan sisi geografisnya yang merupakan wilayah kepulauan, serta letaknya yang berada di Pulau Sumatera dan berdekatan dengan kota-kota besar di wilayah barat Indonesia.
Terdapat 45 calon anggota DPR-RI dari 16 partai politik peserta pemilu yang memperebutkan 3 kursi DPR-RI dari dapil Bangka Belitung.
Miftahul Adib selaku Wakil Direktur Eksekutif TSJ Circle mengatakan bahwa dari hasil survey yang dilakukan hanya terdapat 10 calon anggota DPR-RI yang dikenal masyarakat.
“TSJ Circle melakukan survey pada 11-13 Pebruari 2019 dengan melibatkan 455 responden di 7 kabupaten dan kota di Bangka Belitung, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%,” ujar Miftahul saat merilis hasil survei di Jakarta, Jumat (22/2).
Hasil survei tentang tingkat keterkenalan calon menunjukkan Eko Wijaya (Demokrat) 28,7%, Kobalen (Gerindra) 23.08%, Rudianto Tjen (PDI-P) 12,4%, Bambang Patijaya (Golkar) 8,4%, Tellie (Hanura) 4,3%, Yusron Ihza Mahendra (PBB) 3,3%, Lusyani Suwandi (Nasdem) 2,1%, Hermanto Phoeng (Perindo) 0,27%, Suryadi Saman (PAN) 0,25%, dan Usmandia A. Andeska (PKS) 0,09%. “Ada 17,1% yang tidak menjawab atau menjawab tidak tahu,” ungkap Miftahul.
Hal yang cukup menarik adalah elektabilitas Kobalen yang merupakan caleg pendatang baru namun cepat terkenal. Ternyata ia lebih terkenal dari Rudianto Tjen yang merupakan anggota DPR-RI petahana. Eko Wijaya yang juga merupakan anggota DPR-RI petahana hanya unggul 5% dari Kobalen,” katanya.
Ditambahkan Miftahul lebih lanjut, sebanyak 13% responden mengaku mengenal Kobalen dari alat peraga kampanye yang dipasang serta dari berita di media terutama perdebatan Kobalen dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Tokoh Politik Nasional dari Bangka Belitung beberapa waktu yang lalu.
Dalam simulasi yang dilakukan terhadap responden dengan membagi kartu pemilihan, kata Miftahul, tingkat elektabilitas tertinggi diraih oleh Kobalen dengan 34% disusul oleh Eko Wijaya 28,2% dan Rudianto Tjen 15,7%. “Sebagai pendatang baru Kobalen merupakan caleg yang paling berpeluang lolos dari dapil Bangka Belitung,” tandasnya.
Keunggulan yang diraih oleh Kobalen ini dikatakan karena program yang dibawanya dianggap berpihak kepada para buruh tani khususnya petani lada, karet, dan sawit. Selain itu juga program menyejahterakan para buruh tambang dan juga konten-konten di alat peraga yang berpihak kepada kepedulian dalam dunia pendidikan, kaum Milenial dan Emak-emak,” pungkas Miftahul. ■ RED/JOKO/G