JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi hari ini membekali pelatihan kepada sekitar 300 anggota Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS.
Pelatihan yang digelar di Posko Seknas, Jalan Hoscoroaminoto, Nomor 93, Menteng, Jakarta Pusat ini dibuka langsung Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Mohamad Taufik.
Pembukaan pelatihan ini dilakukan secara simbolis dengan penyematan kaos kepada tiga orang perwakilan anggota Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS. Sebelumnya para anggota laskar diajak menyanyikan lagu Salam Dua Jari dan Indonesia Raya.
Pada kesempatan itu, Ketua Seknas Prabowo-Sandi, Mohammad Taufik mengatakan, laskar ini dibentuk untuk mengantisipasi kecurangan Pemilu, salah satunya temuan adanya Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki KTP-el di daerah.
“Laskar ini menjadi penting untuk terlaksananya Pemilu yang demokratis, jujur, adil tanpa kecurangan. Ini bagian dari antisipasi atas gejala-gejala yang familiar,” ujarnya, di Posko Seknas, Rabu (6/3).
Taufik menyebutkan, berdasarkan informasi terakhir, saat ini baru sekitar 1.600 KTP-el yang diterbitkan bagi WNA. Dari jumlah itu, baru 106 KTP-el di antaranya yang dilaporkan. “Saya khawatir karena dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017, orang memegang KTP itu boleh mencobolos di Pemilu tanpa ada keterangan lain,” katanya.
Ia menyampaikan, temuan banyaknya WNA yang memiliki KTP-el ini baru ada pengaduan setelah Seknas Prabowo-Sandi menggugat. Pihaknya pun meminta agar KTP-el ditertibkan sesuai dengan name by address.
“Indikasi kecurangannya banyak. Karena itu kami membentuk Laskar Anti Kecurangan untuk mengamankan TPS masing-masing,” tegasnya.
Menurut Taufik, peluncuran Laskar Anti Kecurangan dan Jaga TPS ini dilakukan secara nasional. Anggota laksar yang dibekali pelatihan kali ini merupakan angkatan pertama dengan jumlah sekitar 300 orang.
“Ini angkatan pertama di Jakarta. Kita akan bentuk di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Taufik mengungkapkan, para anggota laskar ini akan bertugas mengawasi gerak-gerik dan gejala kecurangan dalam Pemilu. Tugas yang diemban mereka dinilai mulia karena mengawal proses pelaksanaan Pemilu berjalan aman, tertib, lancar dan demokratis.
”Selesai pelatihan ini, saudara-saudara langsung bergerak menyisir ke lingkungan masing-masing. Ketika ada temuan, laporkan ke kita. Nanti kita yang tindak lanjuti melalui jalur hukum atau lapor ke Bawaslu. Kita apresiasi keterlibatan saudara-saudara dalam laksar ini,” tutupnya. ■ RED/JOKO/G