CILACAP (POSBERITAKOTA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, Jawa Tengah, memiliki 3 objek wisata yang meliputi Teluk Penyu, Pantai Widarapayung dan Benteng Pendem, sangat potensial di dalam memberikan pemasukan lewat Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berkat ganti pengelola, tentu saja PAD yang awalnya diterima rutin oleh Pemkab Cilacap, sempat tersendat. Karenanya, bakal segera dievaluasi demi mencapai target di tahun 2019 ini, sebesar Rp 2,75 miliar.
“Jadi, sekarang sedang kita evaluasi. Harapannya agar tercapai PAD sebesar Rp 2,75 miliar di tahun 2019 ini. Caranya ya harus digenjot,” jelas Drs Farid Mar’uf ST MM, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Cilacap, Jawa Tengah, saat dihubungi POSBERITAKOTA, Kamis (15/3).
Pencapaian target yang dimaksud, menurut Farid, yakni pendapatan pajak yang dibayar sebesar 15 persen. Tentu dari ketiga objek wisata Benteng Pendem, Pantai Widarapayung dan Teluk Penyu.
Ditambahkannya bahwa tanah di ketiga objek wisata di atas, berdiri di atas tanah milik Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun begitu untuk bangunan-bangunan yang berdiri, justru milik Pemkab. “Karena itu, harus dihitung ulang, jika bakal ditarik profit. Sedang untuk pelayanan sosial, tentu tidak boleh ya?” Begitu terang Farid lagi.
Pemkab Cilacap, tambah Sekda, saat ini hanya mempunyai aset pada ketiga objek wisata tersebut. Juga termasuk karyawan dan gedung-gedung yang sudah dibangun. “Apabila dari koperasi TNI ditarik laba, Pemkab harus menghitung aset yang sudah dimiliki untuk dikerjasamakan,” tutur dia.
Peran Pemkab Cilacap hanya sebagai pengawas saja. Sebab, dalam PKS (Perjanjian Kerjasama) mengalami kesulitan. Di satu sisi bukan tanah Pemkab, namun diharuskan memberikan kontribusi. Karenanya, aset-aset yang ada bakal dilepas.
Pihak Pemkab Cilacap, sebut Farid, segera mencari pengganti. Tujuannya supaya aman dan bisa lebih kreatif. Seperti di Jambu Sari dengan kebun buahnya, Pulau Momongan di Jetis serta di tahun 2019 ini juga, sudah ada pengadaan tanah Rp 800 juta di pemandian Air Panas Cipari.
Begitu dilakukan perbaikan objek wisata itu, menurut Farid, tentu bakal lebih menggeliat. Dari situ, PAD bisa masuk lebih besar, karena pasti mendatangkan wisata dosmetik atau dari luar daerah.
Sementara itu pihak DPRD sangat mendukung Pemkab Cilacap, agar menata kembali obyek wisata Banyu Panas di Desa Cipari Kecamatan Cipari. Termasuk dorongan supaya menambah wahana hingga memperbaiki sarana pendukung.
“Pada prinsipnya, kita akan minta wahana permainan anak, supaya dapat ditambah. Karena itu, DPRD siap mendukung sekuat tenaga,”usul Kamaludin, Ketua Komisi B DPRD TK II Kabupaten Cilacap tersebut.
Diharapkan upaya menarik pengunjung, dapat tercapai. Cara paling tepat, kata Kamaludin lagi, perlu ada penataan menyeluruh serta memperluas wilayahnya. Dengan begitu, PAD juga dapat tercapai sesuai harapan. ■ RED/CONI ACHMAD FRISTIANTO/GOES