BOGOR (POSBERITAKOTA) – Jajaran PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) siap menjalankan perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk merambah bisnis pariwisata dan turing atau perjalanan. Untuk itu, BUMD yang mengelola enam hotel, satu plasa dan sport center tersebut berupaya meningkatkan kerja sama dengan pihak terkait, baik unsur pemerintah maupun masyarakat.
Dirut PT Jaktour, Geraard Jeffrey Zacharias Rantung, menegaskan pihaknya siap menjalankan perintah tersebut. “Pak Gubernur pernah bilang agar PT Jaktour tidak semata mengelola perhotelan tetapi juga mengembangkan usaha tourism and travel,” kata Jeffrey pada acara media gathering di Grand Cempaka Resort and Convention di kawasang Cipayung, Puncak, Bogor, Rabu (20/3).
Acara tersebut dihadiri sejumlah wartawan dan segenap pimpinan perusahaan seperti dua komisaris baru yakni Budi Siswanto dan Mangara Pardede, jajaran direksi, Sekretaris Perusahaan Alvy Pongoh dan GM enam hotel milik PT Jaktour.
Selain mengembangkan pariwisata dan perjalanan, kata Jeffrey, pihaknya juga terus berupaya meningkatkan pemasukan agar tidak terlalu merugi.
“Pada tahun 2017, perusahaan kami merugi sekitar Rp 19 miliar namun pada tahun berikutnya sudah berhasil berhemat Rp 4,5 miliar dan pada tahun ini kami targetkan makin sedikit tingkat kerugiannya. Syukur kalau bisa break event point (BEP) maka kondisi perusahaan akan lebih sehat,” ucapnya sambil menambahkan pihaknya menyambut baik kehadiran dua komisaris Budi dan Mangara yang ditugaskan Gubernur mulai November 2018.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan atau okupansi di seluruh properti milik PT Jaktour, sambung Jeffrey, pihaknya menggerakkan seluruh SDM untuk membantu pemasaran.
“Mulai dari office boy sampai komisaris kini punya tugas rangkap untuk memasarkan hotel-hotel, baik yang ada di Jakarta maupun Bogor,” papar Jeffrey.
Komisaris Budi Siswanto menambahkan pihaknya sudah mulai aktif melobi sejumlah SKPD jika punya kegiatan massal di luar kantor agar memanfaatkan properti milik PT Jaktour. “Alhamdulillah, sudah ada beberapa SKPD yang memakai fasilitas kami, contohnya Satpol PP dan Kesbangpol menggunakan function hall di Grand Cempaka Bussiness Hotel di Jl Soeprapto, Cempaka Putih,” ungkap Budi.
Ditambahkannya bahwa tak lama lagi akan ada kegiatan prajabatan menggunakan fasilitas di Grand Cempaka Resort and Convention. “Jadi, uang yang keluar dari kantong SKPD akan masuk ke kantong kami untuk pembangunan,” tukas Budi.
Grand Cempaka Resort and Convention yang terletak di seberang Outlet Brasco, Jl Raya Puncak, Cipayung, dulunya bernama Hotel Jaya Raya. “Setelah diganti nama jadi Grand Cempaka, banyak orang Pemprov DKI mengira sudah diambil alih swasta. Oleh karena itu kami terus mengenalkan nama baru berikut pengembangan manajemen,” tambah GM Grand Cempaka Resort Boy Buhari sambil menambahkan bagi pelanggan dari jajaran Pemprov DKI mendapat diskon sampai 60 persen.
Untuk menarik kawula muda, di area resort seluas 15 hektar tersebut dikembangkan kawasan kemping bernuansa alam, namanya Camping Ground yang terletak di tepi Sungai Ciliwung.
“Saat ini kami baru punya 60 tenda dan tahun ini akan ditambah menjadi 200 tenda,” kata Boy sambil menambahkan untuk sewa paket kemping Rp 350 ribu/tenda. Satu tenda bisa dipakai untuk delapan remaja atau enam orang dewasa.
Sedang untuk alas tenda berupa matras, tidak tembus air atau embun. “Suasana sangat alami sambil mendengarkan gemericik air sungai,” tutupnya. ■ RED/JOKO