Sepakterjang Cewek Diskotek (2), MEREKA Cari Mangsa Karena Merupakan Jaringan Bandar Narkoba

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dentuman musik house nyaris memekakan telinga. Namun para pengunjung diskotek ‘C‘ di kawasan Glodok – Kota, Jakarta Barat, nyaris tak peduli. Mereka justru semakin ‘on‘ alias play tinggi, bahkan menggeleng-gelengkan kepala, manakala alunan musik dan lagu favorit tersebut merasuk ke genderang kuping pengunjung tempat hiburan tersebut.

Lampu temaram dan kerlapkerlip, juga seakan membawa mereka semakin asyik, tak peduli dengan sesama. Sebab, jika sudah ‘neken‘ pil ektasy, dipastikan bakal ‘on’ serasa terbang dan kondisi tubuh pun ikut dingin. Apalagi hantaman air conditioner (AC) dibuat semakin kencang.

Pemandangan cewek-cewek muda (ABG) nampak bersliweran mencari mangsa pengunjung sudah hal biasa. Tujuannya, tentu saja menarik perhatian atau bahkan sampai berani mendatangi table-table yang sudah berisikan tamu sedang ‘on‘.

Dengan berpura-pura minta rokok atau sekadar minum, cewek diskotek itupun, mulai memasang aksinya. Tak segan-minta dibelikan ektasy atau bahkan sampai menawarkan diri, agar keluar diskotek terus ke hotel. Mereka juga malah mengaku punya chanel untuk beli sabu.

“Kalau ada cewek kayak gitu di dalam diskotek, sudah pasti anak buah bandar Narkoba. Mereka kan cari mangsa, supaya sabunya laku dibeli. Tapi, ati-ati, bisa kena sergap polisi juga,” kata Igol (nama samaran), pekerja diskotek yang sudah malang-melintang sejak 30 tahunan lalu.

Sepakterjang cewek diskotek memang sangat beragam. Ada juga yang memang cuma cari uang, karena butuh untuk kehidupannya. Seperti untuk bayar kos-kosan dan juga makan sehari-hari. Namun tetap saja harus merangkap jual diri.

“Kalau cuma menemani happy di diskotek, uang tipsnya tak lebih dari Rp 200 ribu. Berbeda jika sesuai dari diskotek, terus berlanjut ke hotel, mereka bisa dapat di atas Rp 500 ribu atau bahkan Rp 1 jutaan,” tutur pria yang biasa mangkal di diskotek ‘C‘ di kawasan Glodok, Kota, Jakarta Barat.

Dua cewek yang biasa keluyuran ke diskotek untuk cari mangsa pria iseng, Santi dan Erly (keduanya nama samaran), blak-blakan kadang tak cuma mengkonsumsi ektasy. Keduanya tak masalah jika diajak ‘nyabu‘ oleh tamu. Bahkan siap mendatangkan penjual sabu, kalau memang dibutuhkan mendadak.

“Kita sih oke-oke aja! Mau ditemenin on, boleh. Kalau mau nyabu pun, siap. Yang penting, habis itu, kita harus dapat bayaran dong! Bahkan kami berdua, pernah melayani satun orang tamu,” ucap Santi (23) yang dibenarkan Erly (25).

Dari situ, jelas sangat bisa dideteksi, kalau cewek-cewek diskotek yang keluyuran setiap malamnya, justru kebanyakan kaki para bandar Narkoba. Karena itu, diminta agar hati-hati. Apa saja bisa terjadi, jika tamu diskotek gampang tergiur oleh kecantikan atau seksi para cewek-cewek yang ada di depan mata. ■ RED/MR BOY

Related posts

Supaya Jadi Kegiatan Permanen, PEMKOT Siap Gelontorkan Dana Rp 200 Juta Setiap Acara ‘Lebaran Depok’

Canangkan HUT ke-497 di Bundaran HI, PJ GUBERNUR DKI HERU BUDI HARTONO Usung Tema ‘Jakarta Global Berjuta Pesona’

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta Besok, PEMPROV DKI Libatkan Ratusan Personil Satpol PP & Petugas Kebersihan