MADRID (POSBERITAKOTA) –Inilah pendapat pelatih Real Madrid asal Prancis, Zinedine Zidane, soal menangani timnya jelang berakhirnya musim ini. Zidane menyebut mengalami musim yang rumit. Baginya, di satu waktu Los Blancos – julukan Madrid – dapat tampil luar biasa, namun di hari lain bisa tampil jauh di bawah ekspektasi.
Ini yang membuat Madrid sampai tiga kali berganti pelatih. Di awal musim 2018-2019, tampuk kepelatihan dipegang Julen Lopetegui. Setelah hanya bertugas hampir empat bulan, posisi Lopetegui digantikan Santiago Solari.
Karena di bawah asuhan Lopetegui, Madrid mendapatkan hasil buruk. Salah satunya dihajar Barcelona 1-5 di Estadio Nou Camp. Kemudian, di bawah arahan Solari, performa Madrid bak rollercoaster.
Dibesut Solari Madrid sempat menahan Barca 1-1 pada leg I semifinal Copa del Rey di Estadio Nou Camp. Namun, pada leg II di markas sendiri, Santiago Bernabeu, Madrid justru tumbang 0-3. Penegasan inkonsistensi performa Madrid di bawah arahan Solari terlihat jelas saat mereka mentas di babak 16 besar Liga Champions 2018-2019.
Menghadapi Ajax, Madrid kalah 1-4 di laga kandang. Padahal pada laga tandang, Madrid menang 2-1 atas Die Amsterdammers – julukan Ajax. Karena itulah Solari dipecat dan posisinya digantikan Zidane.
Tugas Zidane saat ini membawa Madrid meraih hasil positif di Liga Spanyol 2018-2019. Sebab, hanya Liga Spanyol, kompetisi yang masih mungkin dimenangi Madrid, meski dibutuhkan usaha keras. Hingga kompetisi memasuki pekan ke-29, Madrid duduk di posisi tiga dengan koleksi angka 57, terpaut 12 poin dari Barca di puncak klasemen.
“Madrid menjalani musim yang rumit. Kami melewati waktu yang baik dan buruk. Kemenangan 3-2 atas Huesca kami baru saja melewati waktu yang gila, namun kami bermain sebagai satu kesatuan,” pungkas Zidane. ■ RED/RIO/AYID