JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemilu Serentak 2019 (Pileg & Pilpres) di Indonesia paling kompleks di dunia. Namun begitu pada pelaksanaan Rabu (17/4) kemarin berlangsung aman, damai dan lancar. Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kantor Kemenko Pulhukam, Jakarta, Kamis (18/4).
“Pada Pemilu 2019 kemarin merupakan Pemilu yang paling kompleks, karena Pileg dan Pilpres secara serentak. Jadi, bisa disebut salah satu Pemilu yang paling kompleks di dunia,” tegas Tito.
Menurut Kapolri, Pemilu kali ini melibatkan hampir 170 atau 180 (juta), 80 persen dari 192 juta suara. Karenanya jadi salah satu pemilihan terbesar di dunia. “Dan, itu dilaksanakan dalam one day dan itu kita laksanakan sukses,” sambung dia.
Pada bagian lain, Tito juga menyebutkab ada tiga masalah yang terjadi saat pelaksanaan Pemilu Serentak 2019. Secara keseluruhan, Tito mengklaim pelaksanaan Pemilu tahun ini berjalan dengan aman, damai, dan lancar.
“Hanya ada tiga masalah kecil peristiwa penganiayaan KPPS di wilayah Sumatera Selatan dengan anggota Linmas, Peristiwa di Sampang rebutan mandat saksi, Ketiga, melarikan kotak suara di daerah Sampang,” ujar Tito seraya menyebut bahwa ketiga masalah tersebut, sudah diselesaikan dan tidak mengganggu pelaksaan Pemilu.
Dikatakan mantan Kapolda Metro Jaya tersebut, Pemilu 2019 berlangsung aman tidak lepas dari peserta Pemilu, Pemerintah, Penyelenggara Pemilu dan aparat keamanan dari Polri dan TNI.
Pihaknya pun tidak akan mentoleril tindakan yang ingin mengganggu kestabilan dan keamanan masyarakat.
Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku sudah mengintruksikan kepada jajarannya untuk mengawal sampai tahap akhir Pemilu Serentak 2019 hingga selesai.
“Kami TNI dan Polri siap untuk menjaga stabilitas dan keamanan ditahap-tahapan selanjutnya,” tegas Panglima. ■ RED/SDON/GOES