JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) siap mensinergikan program unggulan dan strategi dalam pemberdayaan UMKM perempuan dengan berbagai pihak. Antara lain dengan Kementerian/Lembaga, pihak swasta dan stakeholder terkait.
Dikatakan Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kemenkop & UKM, Herustiati, saat membacakan sambutan tertulis Menkop dan UKM AAGN Puspayoga, pada launching MicroMentor untuk Perempuan Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah, di Jakarta, Kamis (20/6).
“Mengingat banyaknya kuantitas dan luasnya jangkauan lokasi UMKM, maka kegiatan mentoring UMKM melalui teknologi digital seperti yang dilakukan Bank Commonwealth dan Mastercard yang menggandeng Mercy Corps Indonesia, dirasa akan lebih optimal hasilnya,” kata Herustiati.
Ia juga memaparkan beberapa program kementerian mengenai pemberdayaan pengusaha perempuan yang bisa diakses dan disinergikan itu antara lain, peningkatan produktivitas kelompok ekonomi produktif wanita, menjadi koperasi melalui penguatan usaha kelompok UMKM wanita.
Pendampingan pra koperasi menjadi koperasi di kalangan wanita. Pendidikan dan pelatihan perkoperasian di kalangan wanita, pelatihan vocational di kalangan penggerak wanita dan seterusnya.
Dijelaskan Herustiati bahwa dalam peluncuran platform MicroMentor ini, Commonwealth Bank dan Mastercard menggandeng Mercy Corps Indonesia untuk membantu perempuan pengusaha UMKM Indonesia mendorog pertumbuhan bisnisnya melalui pendampingan bisnis secara digital dengan platform MicroMentor.
Sedangkan MicroMentor merupakan digital platform mentoring yang dapat membantu menghubungkan para pengusaha, profesional berpengalaman dan sukarelawan dari berbagai perusahaan yang bersedia melakukan one to one mentoring secara gratis untuk pengusaha mikro dan kecil khususnya perempuan pengusaha di Indonesia.
Dalam hal ini Kemekop dan UKM akan bersinergi dalam mensosialisasikan platform MicroMentor kepada para UMKM perempuan.
“Pendampingan yang dilakukan melalui platform MicroMentor antara lain adalah pemahaman tentang manajemen keuangan, kelayakan bisnis, tren pasar, mengelola pelanggan/customer, dan mengakses sumber permodalan,” jelasnya.
Menurut Herustiati lebih lanjut bahwa kantor pusat atau headquarter micromentor ini berada di Portland, Amerika Serikat. MicroMentor juga sudah ada di beberapa negara seperti AS Mexico, Guatemala, Tunisia, dan Yordania dan sudah menunjukkan hasil yang signifikan dalan peningkatan usaha UMKM.
“Untuk di Asia Tenggara, Indonesia merupakan yg pertama kali mendapatkan pendampingan MicroMentor ini,” tandas Herustiati.
Sementara itu Lauren Sulistiawati, Presdir Bank Commonwealth meyakini kontribusi pelaku jasa keuangan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan.
“Untuk meningkatkan literasi dan iknklusi keuangan pada perempuan pengusaha di Indonesia, kami memulainya pada 2014 melalui Women Investment Series (WISE). Pada 2017 kami memggandeng Mastercard dan pada 2019 ini kami juga menggandeng Mercy Corps Indonesia,” jelasnya.
Untuk di Indonesia, program MicroMentor ini diharapkan dapat menjangkau 1.000 pengusaha perempuan sebagai mentees (peserta mentoring) dan 200 wirausaha dan profesional berpengalaman sebagai mentor dan diharapkan dapat terus meningkat di tahun selanjutnya.
Hal senada diutarakan Vice President (Asia Pacific) Mastercard, Alison Estesen, yang mengatakan pihaknya juga optimis literasi dan inklusi keuangan untuk perempuan Indonesia akan meningkat dengan adanya MicroMentor ini.
“Karena itu kami senang dengan berlanjutnya program ini setelah dilakukan pada 2017 lalu, apalagi dengan bergabungnya Mercy Corps Indonesia, yang sangat paham dengan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. ■ RED/RIZAL BK/GOES