PURWOKERTO (PURWOKERTO) – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemebkop dan UKM) mendukung penuh upaya penguatan peran koperasi dalam meningkatan daya saing, sehingga mampu bersaing di pasar global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah fasilitasi promosi dan pemasaran bagi 13 koperasi unggulan pada Harkopnas Expo 2019 yang diselenggarakan pada 11-14 Juli 2019 bertempat di GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Victoria yang mewakili Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) AAGN Puspayoga, mengatakan melalui event ini diharapkan masyarakat menjadi lebih menyadari pentingnya kehadiran koperasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan bersama.
Menurut Victoria, KSU Nira Satria salah satunya, yang merupakan koperasi bergerak di bidang produksi dan pemasaran produk gula kelapa kristal dan sudah menembus pasar Eropa dan Amerika. Selain itu, koperasi itu pada tahun 2018 telah mendapat fasilitasi HACCP dari Kementerian Koperasi dan UKM.
“Dengan kapasitas produksi hingga 60 ton/bulan, Koperasi Nira Satria memiliki pangsa pasar 90 persen ekspor dan 10 persen domestik”, Kata Victoria, saat membuka Harkopnas Expo 2019, Kamis (11/7).
Acara pembukaan yang dihadiri istri Menteri Koperasi dan UKM, Bintang Puspayoga, Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid, dan Bupati Banyumas Achmad Husein.
Selain itu, lanjut Victoria, ada Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi Purworejo yang memiliki produk unggulan Crystal Coconut Sugar, Coconut Cooking Oil and Virgin Coconut Oil melalui pendampingan dari Kemenkop UKM dan Kotra Korea, produk gula kristal organik diekspor ke Sri Lanka, Australia dan ekspor produk VCO ke Jepang.
Pada 2017, Kopwan Srikandi mendapatkan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI dalam perannya menggerakan dan memberdayakan perekonomian masyarakat.
Koperasi lain yang juga mendapatkan fasilitasi dari Kemenkop dan UKM, antara lain KSU Karika yang memasarkan produk Carica dan telah merambah pasar Thailand, Kanada dan Pakistan.
Selain itu ada juga Koperasi Peternakan Sarono Makmur yang pada 2013 mendapatkan penghargaan sebagai Kelembagaan Ekonomi Berprestasi Tingkat Nasional dari Kementerian Pertanian.
Tak ketinggalan, Koperasi Berkah Multi Generasi yang di tahun 2019 ini berhasil memperoleh penghargaan Ketahanan Pangan Nasional. Koperasi Pemasaran Wirausaha Inti Nusantara yang merupakan binaan GKN Indonesia dan mempunyai produk-produk kualitas unggulan dari masing-masing daerah.
“Koperasi lainnya adalah Koperasi Desmigratif Mandiri Jaya yang merupakan koperasi yang sebagian besar anggotanya merupakan immigrant worker yang pernah bekerja di luar negeri”, jelas Victoria.
Selain ketujuh koperasi di atas, masih ada enam koperasi lainnya yang sangat membantu dalam pemasaran produk anggotanya, antara lain Koppas Gema Center Rawabening, KSU Yasuka, Koperasi Gemah Sumilir, KSU Ikatan Pengrajin Sleman (IKAPIM), Koperasi Pemasaran UMKM Maju Sejahtera, dan Koperasi Kebon Indah.
Victoria menambahkan saat ini merupakan keharusan meningkatkan daya saing produk agar berdaya di perdagangan global. “Itu perlu dilakukan upaya-upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran koperasi sebagai kekuatan, ketahanan sekaligus roda penggerak perekonomian nasional”, kata Victoria.
Sementara itu Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengungkapkan bahwa di wilayahnya ada sekitar 2,3 juta pohon kelapa dengan produk gula kelapa yang sudah diekspor senilai Rp200 miliar pertahun.
“Hanya saja, usaha tersebut belum diwadahi koperasi yang komprehensif, masih dikelola koperasi yang kecil-kecil. Itu tantangan bagi kita di Banyumas”, ucap Bupati Banyumas.
Achmad Husein akan mendorong Gerakan Koperasi di Banyumas untuk membentuk koperasi primer yang besar untuk mengelola industri gula kelapa. “Tujuannya, agar bisa menolongpetani kelapa yang banyak terjerat utang yang tak kunjung bisa terselesaikan”, pungkas Bupati Banyumas. ■ RED/RIZAL BK/GOES