Kerjasama dengan BPD NTT, LPDB Buka Akses Pembiayaan Bagi Peternak Sapi di Kupang

KUPANG (POSBERITAKOTA) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT) untuk pemberdayaan bagi peternak sapi di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kupang NTT, Rabu (24/7/19).

Dalam kerja sama tersebut, LPDB-KUMKM sepakat mengucurkan bantuan dana bergulir melalui BPD NTT sebagai lembaga perantara untuk selanjutnya akan disalurkan kepada para peternak sebagai bentuk dukungan permodalan.

Sementara BPD NTT akan melakukan pembinaan, dan monitoring atas jalannya usaha peternakan tersebut.
“Kita tahu bahwa mereka (peternak) tidak bisa akses langsung pinjaman dana bergulir ke LPDB, tentu melalui lembaga perantara seperti BPD NTT ini merupakan jalan satu-satunya agar mereka bisa tersentuh. Dan ini sesuai aturan yg dituangkan dalam Perafuran Menteri keuangan no 75/2011,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo saat meninjau lokasi peternakan tersebut.

Braman melihat usaha peternakan sapi di Desa Raknamo ini memiliki potensi ekonomi yang bagus. Menurut Braman, apabila mendapat dukungan permodalan yang memadai, usaha peternakan sapi ini akan berkembang. Saat ini skala usahanya hanya untuk memenuhi kebutuhan daging khusus di wilayah Kupang, NTT.

“Kalau kita lihat di lapangan potensi ini sangat luar biasa untuk kebutuhan diluar provinsi NTT khususnya di Jakarta. Pemberdayaan peternak sapi seperti ini bagus, mereka dikumpulkan menjadi satu dan pemerintah daerah melakukan pembinaan secara rutin. BPD NTT diharapkan dapat menyalurkan secara tepat setelah mendapat kucuran dari LPDB”, kata Braman.

Untuk mendorong percepatan usaha BPD NTT, Braman berharap segera dikucurkan dana kepada para peternak, sehingga menguntungkan bagi peternak. Ini modal yang bagus sambil memberdayakan UKM karena pasarnya terjamin dan juga menjadi model pengembagan usaha ternak yang dikerjasamakan dengan 2 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi NTT (BPD NTT dan PT FLOBUMOR) selanjutanya ada off taker atau penampung pemasaran yang ada di Jakarta.

“Model ini ada kepastian usaha dari hulu ke hilir dan dengan kepemimpinan Gubernur NTT pak Viktor Luiskodat saya kira Prov NTT akan mengejar ketertinggan dg provinsi lain di indonesia dlm sektor pertanian ini,” lanjut Braman.

Usaha peternakan sapi warga Desa Raknamo dirintis oleh BPD NTT sejak tahun 2018. Awalnya pihak BPD NTT memberi bantuan 200 ekor sapi induk kepada para peternak. Bantuan dengan pola kerja sama itu akhirnya membuahkan hasil. Usaha tersebut berkembang hingga warga desa rencananya akan menambah peternakan babi dan ayam buras.

“Sementara kami siapkan bahannya supaya kami dapat tambahan lain jangan hanya sapi saja. Peternakan sapi ini nanti diurus oleh bapak-bapak karena memiliki risiko. Sedangkan babi dan ayam akan ditangani oleh ibu-ibu,” ujar Dominggus MA Bira, Ketua Kelompok Peternakan Fajar Pagi.

Pria yang akrab disapa Maxi Bira ini merasa bersyukur bisa bekerja sama usaha peternakan sapi dengan BPD NTT. Tidak hanya mendatangkan manfaat ekonomi, usaha petenakan sapi ini juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat. Saat ini Maxi mempekerjakan 100 lebih tenaga kerja yang tersebar di 5 titik di desa tersebut. ■ RED/RIZAL BK/GOES

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta