SELAYAR (POSBERITAKOTA) – Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop dan UKM) Prof Rully Indrawan mengajak masyarakat UKM untuk bergabung dalam satu wadah usaha bernama koperasi.
Hal tersebut ditegaskan Rully pada acara Diklat Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kota Benteng, Sulawesi Selatan, Selasa (30/07).
Menurut Rully, karena, apa yang kita lakukan harus memiliki manfaat bagi orang banyak. Kita juga tidak bisa melakukan segala sesuatu sendiri. Yang tak kalah penting, di negara-negara maju itu seperti di Skandinavia dan Selandia Baru, masyarakatnya saling membantu dan bergantung satu sama lain.
“Itu semua merupakan filosofi dari berkoperasi”, kata RullyDi hadapan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan Abdul Malik Faisal, Asisten Deputi Standarisasi dan Sertifikasi Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Siti Darmawasita, dan para pelaku koperasi dan UKM di Kabupaten Selayar, Rully mengatakan bahwa luasnya wilayah Indonesia maka kita harus melakukan kerjasama untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Tidak mungkin menyelesaikan sendiri. Itulah maka kita harus berkoperasi”, ujar Rully seraya mencontohkan bahwa UKM membuat produk (kue) yang akan dijualnya ke warung-warung.
Namun, UKM tidak hanya menjual produk, melainkan juga harus mengurus masalah lain, seperti urus ijin usaha, hak merek, beli bahan baku, urus desain, kemasan, dan sebagainya. Itu semua tidak mungkin dilakukan sendiri. “Solusinya, dengan berkoperasi maka akan ada orang yang memikirkan hal-hal tersebut”, jelas Rully.
Contoh lain, nelayan tugasnya mencari ikan, sementara pengurus koperasi melakukan tugas lainnya. Yakni, menjual hasil tangkapan nelayan, negosiasi dengan pemerintah atau pihak ketiga lainnya, mencari kapal dengan kapasitas lebih besar, menjual ikan dengan harga lebih menguntungkan, dan sebagainya. “Itu tugas pengurus koperasi”, tandasnya.
Intinya, lanjut Rully, menjadi manajer koperasi banyak yang harus dikerjakan. Misalnya, menciptakan 55 di pasar, dan sebagainya. “Termasuk mengadministrasikan seluruh kegiatan usaha para anggotanya,” kata dia.
Karenanya Rully berharap agar laporan keuangan koperasi itu harus rapi, akuntabel, dan bisa dipertanggungjawabkan. “Kalau administrasi rapi maka pihak lain pun akan percaya untuk menjadikan koperasi sebagai mitra usaha,” ungkap Rully.
Selain itu, tambah Rully, agar dipercaya orang maka koperasi harus melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). “RAT itu sarana agar orang percaya. Juga sebagai bukti bahwa pengurus koperasi sudah bekerja dengan baik dan benar. RAT itu intinya sarana untuk mempertanggungjawabkan kinerja koperasi yang salah satunya adalah memaparkan Sisa Hasil Usaha atau SHU yang bisa dinikmati seluruh anggota,” paparnya.
Ke depan, Rully menekankan hanya akan membantu melalui program dan fasilitas dari pemerintah bagi koperasi yang mau maju tapi tidak memiliki kemampuan untuk maju. Koperasinya ada, hasil produksinya ada, maka akan bantu dengan aneka program dan fasilitas yang ada. Diantaranya, pemasaran, perijinan, kemasan, hingga pembiayaan.
“Kita memiliki dana bergulir dari Lembaga Penyaluran Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (LPDB KUMKM) dengan bunga sangat murah,” tukas dia.
Pada bagian lain, tegas Rully, kehadiran Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM) yang saat ini baru dimulai pembangunan dan direncanakan November 2019 diresmikan, diharapkan menjadi bagian dari solusi atas masalah tersebut. ■ RED/RIZAL BK/GOES