JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemprov DKI Jakarta bekerja sama Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ) memasang papan info transportasi publik pada 28 halte di koridor Sudirman. Informasi yang dipasang tersebut berupa peta, penanda (signage), dan penunjuk jalan (wayfinding) untuk memudahkan masyarakat maupun turis mancanegara dalam menggunakan kendaraan umum.
Kolaborasi ini juga melibatkan beberapa dinas dan unsur terkait, seperti Dinas Perhubungan DKI Jakarta, PT Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan komunitas kreatif. Pemasangan peta, penanda, dan penunjuk jalan, serta poster dimulai dari halte non BRT Gelora Bung Karno, Jalan Sudirman, pada Selasa (13/8).
Untuk selanjutnya secara bertahap akan dipasang di 27 halte lainnya. Dalam seremoni pemasangan informasi seputar transportasi publik di halte non BRT Gelora Bung Karno, Gubernur Anies Baswedan, menyampaikan pemasangan informasi transportasi publik ini merupakan kolaborasi serius dengan warga dalam mewujudkan konsep City 4.0 di Ibukota.
“Apalagi, untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global, pemasangan informasi dengan dua bahasa ini diharapkan dapat memudahkan warga dan tamu untuk berkendara dengan transportasi umum di Jakarta,” ujar Anies.
Menurutnya di sinilah kekuatan sebuah kolaborasi. Civil Society, masyarakat memiliki aspek inovasi kreativitas. “Tetapi, mereka tidak memiliki kemampuan dan wewenang untuk menggandakan. Di sisi lain, kekuatan pemerintah ada pada kemampuan untuk membesarkan, menggandakan dan wewenang. Keduanya digabungkan. Yang satu membawa inovasi kreativitas, yang pihak satunya membawa wewenang dan kemampuan menggandakan,” jelasnya.
Karena itulah, kemudian, signage menjadi salah satu simbol dari kolaborasi yang dibangun di Jakarta, bukan pemerintah bekerja sendiri, tapi pemerintah bekerja bersama masyarakat menyelesaikan masalah yang ada di kota ini.
Penyediaan informasi untuk pengguna transportasi publik ini dirasa penting, mengingat kebijakan pembatasan kendaraan bermotor di ruas jalan Jakarta diperluas dengan penerapan Sistem Ganjil – Genap untuk mengurangi polusi udara Ibukota. Kini, masyarakat tidak hanya dimudahkan dalam menggunakan transportasi publik yang terintegrasi, tetapi juga tersedia informasi seputar transportasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat.
“Peta yang dipasang adalah peta yang mengintegrasikan semua moda transportasi umum. Peta ini bukan peta satu moda, tapi semua moda. Pesannya adalah integrasi antar moda di Jakarta makin hari makin lengkap, makin komplit. Dan ini tujuannya untuk masyarakat. Kita tidak lagi berpikir tentang tiap-tiap modanya, tapi seluruh moda. Karena bagi masyarakat, apakah dia menggunakan angkutan bus, ataupun mikrobus, ataupun MRT, atau LRT, semuanya adalah angkutan umum. Jadi, ini adalah sebuah babak baru pengintegrasian,” terang Anies.
Gubernur menegaskan, Pemprov DKI Jakarta selalu membuka diri dan berupaya mengirimkan pesan positif bahwa pemerintah tidak merasa sebagai pihak yang paling mengetahui dan paling bisa menyelesaikan berbagai masalah di wilayahnya. Anies menyampaikan setiap gagasan inovasi yang menjadi solusi permasalahan kota, dengan senang hati akan digandakan oleh Pemprov DKI Jakarta, untuk dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. ■ RED/JOKO S/G