JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Kampung halaman menjadi sesuatu yang sangat bermakna saat di Hari Raya Idhul Fitri (Lebaran). Terutama bagi siapa pun yang telah bertahun-tahun hijrah atau tinggal menetap di Ibukota Jakarta. Melakoni Mudik Lebaran selain sudah jadi tradisi tahunan, ternyata yang paling utama bisa dijadikan sarana silaturahmi untuk saling bermaaf-maafan.
“Ya iyalah, kalau pas Lebaran kan ada istilah melakukan tradisi sungkeman (cium tangan-red) dengan orangtua kita. Tujuannya untuk minta maaf atas dosa-dosa sengaja maupun tak sengaja yang kita lakukan selama ini,” ucap Camelia Panduwinata Lubis yang kondang dijagad artis dengan nama Camel Petir itu kepada POSBERITAKOTA, Jumat (8/5/2020).
Penyanyi dangdut yang salahsatunya pernah hits lewat tembang ‘Cuma Kamu, Cin’ satu ini, mengaku sejatinya untuk pulang ke kampung halaman, bukan karena untuk silaturahmi Lebaran saja. Setiap saat, kata dia, juga kerapkali balik ke kota kelahirannya di Medan, Sumatera Utara.
“Jadi, kalau di tahun ini nggak Mudik Lebaran, orangtua atau keluarga besar pasti bisa mengerti. Kenapa? Ya, karena masih ada ancamam wabah atau penyebaran virus Corona (Covid-19). Dan lagi, saya masih bisa silaturahmi untuk bermaaf-maafan lewat video call,” tutur Camel Petir yang juga dikenal sebagai wanita politisi nasional dari Partai Golkar tersebut.
Selama ini dan sejak dua bulan belakangan, Camel Petir bersama suami dan anak-anak, selalu berdiam diri di rumah saja. Hal tersebut, menurutnya, demi keamanan dan kenyamanan keluarga agar terhindar dari ancaman virus mematikan tersebut.
Saat diminta tanggapan soal meninggalnya sosok maestro atau seniman musik Campursari (Didi Kempot), Camel Petir mengaku sangat kehilangan. “Saya malah sebenarnya punya obsesi dengan almarhum, bikin lagu Campursari yang mengangkat tema soal petani Indonesia,” ceritanya dengan nada sedih. ■ RED/GOES