BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Pedagang Blewah dan Timur Suri banyak dicari pembeli. Sebab, khasiat dari buah tersebut, sangat maknsyus (segar nikmat) untuk campuran minuman sirop di saat berbuka puasa. Khusus di wilayah Babelan, Bekasi, malah jadi favorit karena harganya murah dan terjangkau.
Hampir setiap tahun dan memasuki bulan suci Ramadhan, tak hanya petani menangguk keuntungan besar. Meski untuk menanamnya buuh waktu hampir 45 sampai 60 hari atau sekitar dua bulan lamanya. Jika sudah menikmatinya, terus terang bikin segar setelah berpuasa menahan rasa haus seharian.
Suan, petani Blewah dan Timur Suri, mengaku tak pernah melewatkan untuk berkebun atau menanam kedua jenis buah tersebut. Saat pada musim panas begini, menurut pria asal Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi tersebut – dagangannya bisa laris manis.
“Biasanya tengkulak atau pedagang langsung, datang ke kebun saya. Mereka langsung memetik sendiri dan menimbangnya. Hasil dari situ, bisa untuk Lebaran bersama keluarga,” tegas petani yang sudah puluhan tahun menanam buah Blewah dan Timun Suri.
Menurutnya, pada saat bulan suci Ramadhan seperti sekarang, sementara tak menanam Kangkung atau Bayam lebih dulu. Justru buah Blewah dan Timun Suri, malah banyak dicari pedagang karena bisa kebanjiran pembeli.
Hal senada diungkapkan Rohim, pedagang buah Blewah dan Timun Suri di kawasan Kebalen, Babelan, Bekasi. Hampir setiap sore selalu diserbu pembeli. Bahkan dalam sehari, bisa meraih penghasilan atau keuntungan antara Rp 300 sampai Rp 500 ribu.
“Pembeli rata-rata nggak mau menawar. Mereka sudah tahu, misal beli setiap kilogramnnya antara Rp 5000 sampai Rp 6000. Dari situ, saya cuma ambil untung antara Rp 1000 atau Rp 15000,” tuturnya kepada POSBERITAKOTA, Jumat (8/5/2020).
Bicara soal kelebihan kedua buah tersebut, masih kata Rohim, sungguh adem dirasakan perut pas buka puasa. Meski harus dicampur es dan Sirop Marjan. Sepanjang bulan suci Ramadhan, dagangannya selalu habis tak bersisa. ■ RED/AGUS SANTOSA