JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Sosok yang kocak dan ditambah dengan penampilan bersahaja, sepertinya masih belum lepas dari kepribadian komedian (pelawak-red) dan presenter kondang, Tukul Arwana. Termasuk berkat jiwa humanisme yang dipunyai, selalu ingat akan kawan-kawan lama dan yunior karena belum sebaik nasibnya dijagad keartisan – setidaknya ikut mengawal buah kesuksesan yang kembali diraihnya saat ini.
Komedian asal Semarang (Jawa Tengah) yang tak pernah menampik disebut sebagai pria berwajah Ndeso tersebut, kini mulai kembali mengulang sukses serupa sebagai presenter laris dan berhonor lumayan tajir. Bersama program ‘One Man Show’, Tukul Arwana tak salah jika disebut sedang ‘naik daun’ lagi.
“Alhamdulillah, sampai sekarang, ternyata saya masih punya nilai jual di masyarakat sebagai seorang entertainer (penghibur-red). Karena itu, saya sangat bersyukur atas karunia dari Allah SWT. Sejak dulu saya memakai istilah kristalisasi keringat, harus konsisten dan perlu kerja keras setiap melakukan suatu pekerjaan,” ucap Tukul kepada POSBERITAKOTA yang menemuinya saat persiapan syuting program ‘Tukul Arwana-One Man Show’ di Studio I Indosiar, Senin (20/7/2020) malam.
Ia juga tak menampik manakala disebut bahwa lewat program ‘Tukul Arwana-One Man Show’ tayangan di Indosiar merupakan jenjang kedua di dalam meraih kesuksesan. Sebelumnya, meraih sukses lewat program ‘Bukan Empat Mata’ yang penanyangannya sampai lebih 11 tahunan di Trans7.
Bagaimana soal tantangan di program ‘Tukul Arwana-One Man Show’? Ia pun menjawab selalu ada dan sangat berbeda. Sebab, katanya, ada pergeseran mindside penonton yang cenderung ikut trend. Apalagi saat ini media TV sedang jadi pusat perhatian kalangan Millenia. Jadi, harus dinamis mengikuti perkembangan zaman.
“Melalui program One Man Show di Indosiar ini, juga tak cuma membidik kaum Millenial. Semua kalangan menjadi target atau sasaran penonton. Meski baru tiga pekan, hasil atau respon penonton, Alhamdulillah cukup bagus. Saya juga ikut optimis melihat prosfektif tayangan ini ke depannya,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA