JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Di Ibukota saat ini untuk jumlah rasio positif atau posititivy rate COVID-19 mencapai 8,9. Bahkan ada kecenderungan meningkat dari sebelumnya yang cuma 5,9. Hal tersebut diklaim sahih (benar), karena tidak ada keinginan untuk ditutup-tutupi.
Penegasan tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kepada wartawan, Selasa (18/8/2020) di Jakarta. Pastinya, ditambahkan orang nomor satu di Ibukota tersebut, ada kecenderungan meningkat sejak awal pandemi COVID-19.
“Kita sangat yakin bahwa angka rasio positif di Jakarta saat ini 8,9 persen itu, yakni sahih (benar-red),” tegas Anies seraya menyebut alasan pihak Pemprov DKI sudah melakukan pelacakan kasus COVID-19 dengan jumlah banyak.
Makanya, data tersebut, diyakini sahih. Bahkan berdasarkan ajuran WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 spesimen per minggu atau 1.521 orang per hari. Ambang batas disebut bahaya itu bila (positivity rate) di atas 10 persen. (Sedangkan) 5 persen ke bawah aman, di atas 10 persen membahayakan.
Pada bagian lain, Anies juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatannya. Mulai dari menggunakan masker setiap saat, rajin cuci tangan hingga patuh jaga jarak fisik.
“Harus disiplin menggunakan masker kapan saja, di mana saja. Lalu bila memiliki keluhan, segera lapor ke kami, pasti akan segera dites,” tutupnya. ■ RED/GOES