BEKASI (POSBERITAKOTA) – Membuka ceramah dengan kalimat salam kepada puluhan jamaah rutin yang hadir, Ustadz Abdul Rosyid S.Ag tampil mengisi Kuliah Shubuh, di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, Babelan, Bekasi, Minggu (18/10/2020) pagi kemarin.
Menurutnya manakala bisa hadir di majelis ba’da Shubuh ini, berarti kita telah mensisihkan rasa kantuk. “Allah SWT menempatkan kita penuh keberkahan. Insya Allah, bakal diikuti pula rahmat dari-NYA,” ucap Ustadz Rosyid.
Menukil pembahasan ceramah sebulan lalu, ustadz yang asli Babelan tersebut, kembali mengingatkan bahwa pada diri manusia Muslim ada tiga bagian, seperti yang termaktub di dalam petuah/nasehat Syaidina Lukman. Apa saja? Yakni 1/3 bagian pertama adalah milik Allah SWT (Sululillah) dalam bentuk ruh.
Sedangkan 1/3 bagian kedua adalah hak Belatung atau Cacing (Walisulun Wisuli), terkait jasad atau tubuh manusia yang sudah meninggal. Kemudian, 1/3 bagian ketiga adalah barulah milik Manusia itu sendiri (Sulusu Linafsi) dalam bentuk amal-amal sholeh yang akan mengantarkan kita menghadap Allah SWT.
Bagaimana syarat kepengen ketemu Allah SWT? “Kudu banyak beramal. Dunia ini ladang bagi kita buat beramal. Jadi, jangan mikir panen, kalau kagak pernah menanam. Amal bisa jadi modal pulang kepada Allah SWT,” tuturnya, panjang lebar.
Pada bagian lain, Ustadz Rosyid juga mengangkat isi ceramah jika manusia ingin mendapat ketenangan jiwa, seperti yang digambarkan Rasulululah/Nabi Muhammad SAW. Dari situ, paparnya ada 3 syarat. Pertama, yakni orang yang tenang. Keyakinan atau keimanannya yang mantap. “Jadi, harus yakin bahwa kita akan ketemu Allah SWT di akhir zaman kelak,” ulasnya.
Kedua, ketenangan bisa didapat kalau kalian (manusia) tahu kebaikan yg disediakan Allah SWT. Seperti ruh yang bisa dijaga kesuciannya. Pada saat pulang (meninggal dunia), sudah diridhoi. “Itu juga termasuk. Kalau sudah diridhoi tentu akan masuk sebagai hamba Allah SWT yang dimuliakan. Kemudian bakal masuk surganya Allah SWT,” terangnya.
Ketiga, yakni kita juga harus yakin dengan ilmu yang mantap. “Harus ridho kepada takdir dan ketentuan. Karena, segala sesuatu yang ada di dunia ini yang menentukan adalah Allah SWT. Sudah dikasih fasilitas, tapi masih bisa meminta lewat doa,” papar Ustadz Rosyid.
Kegiatan ta’lim atau Kuliah Shubuh yang terus digalakkan oleh kelembagaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan VGH Kebalen, Babelan, Bekasi – setidaknya telah mampu menjaring lebih banyak lagi jamaah. Hal itu juga membuktikan betapa pembangunan rohani (keagamaan) harus menjadi prioritas, tentu saja di samping pembangunan fisik masjid. ■ RED/FOTO-FOTO ROHMAT/AGUS SANTOSA