Sambil Diskusi Santai Bahasa Brebesan, RUMAH BACA HARUN AR-RASYID Gelar Bedah 2 Buku

BREBES (POSBERITAKOTA) – Rumah Baca Harun Ar-Rasyid Brebes (Yayasan Rumah Cinta Brebes) mengadakan acara ‘Bedah 2 Buku dan Diskusi Santai Bahasa Brebesan, bertempat di Jalan Kyai Mimbar No.31 RT 03/RW 04, Minggu (15/11/2020) yang baru lalu di Desa Padakaton, Brebes, Jawa Tengah.

Sedangkan bedah buku kali ini, mengupas 2 judul buku yang masing-masing berjudul ‘Catatan di Balik Dinding Kampus’ dan ‘Dakwah Follower; Kajian Islam yang Ramah ataukah Marah? Kedua buku itu sangat menarik ditulis oleh Wahyu Syaefulloh yang dikenal sebagai Ketua Pemuda Tani HKTI KabupatenTegal periode 2020-2025, Pengurus DPD KNPI Kabupaten Tegal 2019-2021 dan Presiden Mahasiswa Universitas Peradaban Periode 2017-2018.

Juga penulis Dodhy Kurniawan lewat bukunya Dakwah Follower; Kajian Islam yang Ramah ataukah Marah? Banyak pembelajaran yang bisa didapat, jika mau membaca secara detail, terutama pemikiran-pemikiran Islam pad saat ini.

Wahyu sebagai penulis buku ‘Catatan di Balik Dinding Kampus’ mengungkapkan bahwa dalam isi buku tersebut merupakan bagian dari refleksi mahasiswa saat ini yang minim dalam kegiatan-kegiatan peningkatan intelektualitas, kurangnya minat berorganisasi, pergerakan yang kurang teritegrasi serta perjuangan politik mahasiswa yang belum terarah secara nasional.

“Jadi, buku ini hadir untuk membaca historis gerakan dan merefleksikan kita semua sebagai mahasiswa yang kurang meminati organisasi. Dan, kurang terintegrasi dalam gerakan, mengotak-ngotakan mahasiswa serta kurangnya peran mahsiswa dalam perjuangan politik saat ini,” papar Wahyu.

Sementara itu penulis Dodhy Kurniawan yang juga Presiden Mahasiswa, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Brebes Masa bhakti 2019-202, Founder Kampung Dongeng STAI Brebes, Founder UKM Tari Kreasi Tradisional Gugah Wanoja STAI Brebes, begitu luas menulis buku ‘Dakwah Follower; Kajian Islam yang Ramah ataukah Marah?

Dalam buku tersebut, juga menyodorkan kajian menarik dari perspektif perubahan mainstrem dakwah dan isu soal relasi agama di Indonesia serta dampak dunia digital dalam jagad dakwah. Saat diskusi acaranya dimoderatori Roudloh Nasir founder Rumah Belajar An-Nur Limbangan, Losari, Brebes, Jawa Tengah.

Untuk peserta diskusi yang hadir yakni dari masyarakat Desa Padakaton, dari Taman Baca Masyarakat yang ada di Brebes serta beberapa penulis buku asal Kecamatan Ketanggungan. Antara lain Nikotiana, penulis buku ‘Karma’. Ada pula Mahira penulis buku “My Mom My Inspiration. Juga penulis lokal lainnya, seperti yang tergabung dalam Komunitas Pena dan beberapa mahasiswa.

Ikut hadir Presiden Forum Pengusaha Muda Brebes, Aries Sutanto yang juga Pengurus Taman Baca Harun Ar-Rasyid, Literasi. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan literasi atau literacy? Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.

Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. “Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan, sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik, salah satunya ya dengan menjadi penulis,” ucap Aries Sutanto. ■ RED/LASIYONO/GOES

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta