TANGERANG (POSBERITAKOTA) – Mencari jatidiri dan melihat dunia dari kacamata sebagai muslimah, begitulah benang merah buku bertajuk ‘Finding My Self‘ yang ditulis kedua putri Ustadz Yusuf Mansur, Wirda dan Quumii. Intinya melalui buku tersebut ingin memberikan motivasi kepada generasi muda seusianya.
Wirda Mansur dan Quumii Mansur, sejatinya tak asing lagi selalu mengikuti jejak sang ayah yang dikenal sebagai ustadz kondang. Hanya saja berbeda media untuk mentranspormasikan keilmuannya. Sang ayah lewat ceramah, sedang kedua putri kesayangannya itu lewat sebuah penulisan buku.
Sedangkan hal yang paling menarik, karena baik Wirda maupun Quumii, sepakat ingin menyampaikan sesuatu hal yang bermanfaat. Bagaimana kalangan generasi muda menyikapi kondisi yang kini sedang melanda, yakni pandemi COVID-19.
Tak bisa dipungkiri pula, kalau Wirda dan Quumii saat ini tengah beranjak remaja. “Pokoknya, aku melihat banyak remaja yang belum memiliki tujuan hidup. Nah, lewat buku yang aku tulis dibantu dengan adikku Quumi, aku berupaya menyemangati remaja supaya terlepas dari rasa kegelisahan, rasa sedih dan bagaimana upayanya mencari jadi diri,” ucap Wirda yang pas berusia 19 tahun tersebut.
Dalam pandangan Quumii situasi pandemi COVID-19, faktanya telah membuat banyak orang terutama remaja muslim di Indonesia, mengalami putus asa dengan masa depannya. Terlebih saat ini pandemi telah menghancurkan hampir semua sektor kehidupan termasuk dengan cita-cita para remaja muslim.
“Jadi, saya dan Kakak melihat banyak remaja di Indonesia yang mulai putus asa dan mengambil jalan pintas untuk tetap mencari jati dirinya. Hanya saja, sayangnya justru banyak yang salah. Semoga saja setelah membaca buku ini, remaja muslim Indonesia bisa kembali bangkit dan menjadi garda terdepan dalam pembangunan Indonesia kedepannya,” urai Qummi ikut menambahkan.
Sementara itu sebagai orangtua Wirda dan Quumii, Ustadz Yusuf Mansur merasa senang dan bangga. Ternyata kedua putrinya yang sudah beranjak remaja, bisa menyalurkan sesuatu yang positif dalam menjalani kehidupannya. Pasalnya, hampir kebanyakan, remaja saat ini sudah larut dengan kesibukan, tapi tanpa memikirkan hari tua dan juga akherat. ■ RED/DESSI/GOES