TASIKMALAYA (POSBERITAKOTA) – Ratusan simpatisan membanjiri deklarasi organisasi Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) di Tasikmalaya, Sabtu (19/12/2020). Ketua Umum KITA, KH Maman Imanulhaq atau yang akrab dipanggil Kang Maman itu, juga menyempatkan diri untuk ikut hadir.
Seperti diketahui bahwa KITA merupakan wadah bagi para mantan relawan Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 silam. Tak menjadi penghalang, meski massa berjubel, namun deklarasi digelar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan atau.penanganan COVID-19.
Kang Maman saat memberikan sambutan secara tegas menyinggung soal dampak COVID-19, karena faktanya yang mengguncang perekonomian nasional, khususnya lingkup Jawa Barat. Sejak awal ditetapkannya masa pandemi, setidaknya terdapat 600 ribu pengangguran baru di Jawa Barat.
“Yang pasti, sangat menyedihkan. Jadi, ini bukan hanya soal angka statistik saja. Tapi juga nasib orang, yakni nasib warga Jawa Barat,” paparnya.
Ditambahkan Kang Maman yang juga dikenal sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKB tersebut bahwa dalam melewati masa pandemi, warga Jawa Barat telah saling bahu-membahu. Menolong satu sama lain. Bahkan ditengah kehimpitan, dibutuhkan wirajiwa dan wirabangsa yang memiliki empati yang tinggi terhadap sesama warga negara yang kesulitan.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mizan Jatiwangi, pihaknya juga ingin mengajak warga Jawa Barat untuk optimis menatap masa depan. Kendati untuk saat ini pengangguran meningkat, namun pandemi akan segera berakhir dengan kehadiran vaksin. Ekonomi akan kembali pulih, investasi kembali masuk dan rakyat pun akan mendapatkan kembali pekerjaannya.
“Yang jelas, badai pasti berlalu. Hujan akan berhenti, musim gugur berganti semi. Musibah ini dengan kehendak Allah SWT akan segera berakhir,” celetuk Kang Maman, penuh harap.
Seperti telah diketahui secara bersama bahwa berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Jawa Barat mencapai 2,53 juta jiwa. BPS merilis angka tersebut bertambah 0,60 juta atau 600 ribu orang dalam satu tahun atau dalam periode Agustus 2019-Agustus 2020.
Secara umum, BPS menyebut angka penduduk usia kerja di Jabar mencapai 37,51 juta orang atau bertambah sekitar 0,59 juta orang dibandingkan satu tahun sebelumnya
Namun dari angka tersebut 21,68 juta orang bekerja. Rinciannya 14,82 juta orang pekerja penuh waktu, 4,62 juta orang bekerja paruh waktu atau bekerja kurang dari 35 jam, tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. ■ RED/AGUS SANTOSA