POSBERITAKOTA (BEKASI) – Melalui program ‘Peduli Umat’ yang selalu memberikan bantuan setiap ada bencana alam, Majelis Silaturahim (MS) Guru Aang berkolaborasi dengan Pengurus Pusat PA 212 serta Masyarakat Bekasi Peduli Kemanusiaan (Mabes Peka), harus ‘berdayung sampan’ untuk mengirim sekaligus menyalurkan bantuan kepada ratusan korban banjir.
Mereka mendatangi Kampung Pendayakan, Kampung Pasar Mas dan Kampung Kayu Sebatang yang berada di wilayah Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/2/2021). Kedatangannya pun disambut ‘sukacita’ ratusan keluarga korban banjir, karena memang mereka benar-benar sangat membutuhkan bantuan.
“Sebab, saat ini kan warga masyarakat bukan hanya didera kesulitan akibat pandemi COVID-19 saja. Begitu rumah dan kampung mereka dilanda banjir, tentu bakal semakin sulit lagi dalam kehidupannya,” ucap Ustadz H Guru Aang Kunaefi Soprih M.Pd.I kepada POSBERITAKOTA, Rabu (10/2/2021) malam.
Pada saat mengunjungi serta mengirim bantuan kepada korban banjir, menurut Ustadz Aang lagi, terpaksa harus menggunakan perahu (berdayung sampan) untuk sampai ke lokasi pengungsian warga. Nampak Ustadz Bernard Abdul Jabbar yang merupakan Pengurus Pusat PA 212 dan Yuli selaku Ketua Mabes Peka – ikut serta dalam kegiatan ‘Peduli Umat‘ terhadap korban bencana alam (banjir).
Dari MS Guru Aang memberikan bantuan Sembako berupa mie instan dan roti sebanyak 240 paket. Sedangkan dari Mabes Peka menyediakan 350 nasi boks serta 20 dus air mineral. Dalam pendistribusiannya melibatkan pula Tim Relawan Gerakan Peduli Ummat dari Majelis Silaturahim (SM) Ujung Harapan – Kelurahan Bahagia yang dipimpin Ustadz H Aang Kunaefi Soprih M.Pd.I.
“Kedatangan kami membuat wajah-wajah mereka sumringah. Begitu antusias, karena tahu organisasi sosial kemasyarakat dan keagamaan seperti MS, Mabes Peka serta PP PA 212, justru lebih dulu yang punya kepedulian. Mereka tahu, kalau kami-kami ini bukan dari partai politik,” jelas Ustadz Aang.
MS Guru Aang Ujung Harapan, Pengurus Pusat PA 212 dan bersama Mabes Peka, seperti dijelaskan Ustadz Aang, karena ingin memberikan semangat kepada ratusan warga yang tempat tinggalnya dilanda banjir mulai dari ketinggian 20 cm sampai 1 meter lebih.
“Bagi warga masyarakat yang mampu dan tidak sedang dilanda banjir, marilah kita memberikan rasa empati dan kepedulian terhadap mereka. Tentu dengan berbagi rejeki. Karena dari harta yang kita miliki, sebenarnya ada juga yang menjadi hak-hak mereka,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA