Ada 10 Alasan Jangan Tunda Waktu Sholat, RASULULLAH SAW BERSABDA Itu Jadi Musabab Seseorang Dapat Ampunan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jika seseorang bergegas untuk mengerjakan sekaligus mengutamakan sholat, niscaya seseorang itu bakal mendapatkan keuntungan besar dalam kehidupannya. Bahkan, perbedaannya pun akan sangat nampak terutama bagi orang-orang yang bergegas sholat serta bersemangat melakukan takbiratul ihram dan berada di shaf awal.

Dengan niat berangkat atau bersiap lebih awal untuk melaksanakan atau mengerjakan sholat, tentu saja bergegas datang ke masjid. Lantas, menanti datangnya waktu sholat, mengikuti dzikir hingga mengaji merupakan di antara musabab seseorang mendapatkan ampunan. Hal itu juga merupakan perbuatan baik dan sekaligus bakal mendapatkan pahala yang besar.

Berikut ada keterangan hadits Rasulullah SAW:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

Sesungguhnya, Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan melakukannya. Dan, seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju sholat), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Kemudian, seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada sholat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak.” (HR Bukhari).

Dari situlah, lantas apa saja keutamaan mempersiapkan atau menanti dan bergegas melaksanakan sholat, manakala adzan telah berkumandang? Ini ada 10 alasan, bagi kita semua agar jangan menunda-nunda waktu sholat.

Pertama, bagi seseorang yang menanti sholat itu sejatinya masih sama tengah berada dalam sholat. Artinya, orang yang menunggu sholat akan memperoleh pahala sebagaimana pahala sholat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW :

لا يزال أحدكم في صلاة ما دامت الصلاة تحبسه لا يمنعه أن ينقلب إلى أهله إلا الصلاة
“Kalian dicatat mendapat pahala sholat, selama kalian menunggu sholat, sehingga tidak ada yang menghalanginya pulang ke rumah kecuali karena menunggu sholat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Kedua, seseorang yang menanti datangnya waktu sholat, maka para malaikat akan berdoa untuknya memohon ampunan dan belas kasihan, selama ia berada dalam tempat sholatnya dan belum berhadas.

Ketiga, pada saat menanti datangnya sholat merupakan musabab terhapusnya dosa dan diangkatnya derajat.

Keempat, mendatangi masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat ketimbang sholat munfarid.

Kelima, seseorang yang datang lebih awal ke masjid dan mengikuti takbir pertama dengan imam, maka Rasulullah SAW bersabda:

من صلى لله أربعين يوماً في جماعة يدرك التكبيرة الأولى كتبت له براءتان : براءة من النار وبراءة من النفاق”

“Siapa yang sholat empat puluh hari secara berjamaah sejak takbir pertama, dicatat baginya dua keterbebasan, keterbebasan dari api neraka dan keterbebasan dari kemunafikan.” (HR Tirmidzi).

Keenam, bagi seseorang yang sholat dan menyadari keutamaan berada di shaf awal, maka akan berlomba-lomba. Sebagaimana hadits nabi.

لو يعلم الناس ما في النداء والصف الأول ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا
Artinya: “Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya beradzan dan menempati shaf pertama di waktu sholat, kemudian mereka tidak menemukan jalan untuk memperolehinya itu melainkan dengan cara mereka mengadakan undian, niscayalah mereka akan melakukan undian itu.” (Mufataq alaih).

Ketujuh, berada di posisi kanan. Di mana berada di posisi kanan memiliki keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAWh. “Sesungguhnya Allah SWT dan para Malaikat-NYA, bersholawat kepada orang-orang yang berada di shaff-shaff sebelah kanan.”

Kedelapan, seseorang yang datang lebih awal ke masjid mempunyai kemungkinan untuk mengumandangkan azan, iqamah dan sholat sunnah qabliyah.

Kesembilan, kesadaran untuk melaksanakan sholat berarti bukti adanya keterikatan hati pada masjid. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits, ada tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah SWT di hari akhir. Salah satu di antaranya adalah seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, jika telah meninggalkannya dia akan kembali lagi.

Sepuluh, seseorang yang datang lebih awal dan menunggu sholat menjadi musabab hadirnya hati dalam sholat, sehingga khusyuk dalam sholat. □ RED/SUMBER SAAID/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri