PAMEKASAN (POSBERITAKOTA) – Dalam situasi pandemi seperti sekarang ini, wajar saja – misalnya – bila banyak daerah entah itu propinsi, kotamadya atau kabupaten mengalami penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD-nya). Karena itu, kita patut mengapresiasi – angkat topi- bila ada daerah yang dalam masa sulit seperti sekarang ini – justru mengalami peningkatan atau surplus penghasilannya. Dan, daerah itu, salah satunya adalah Kabupaten Pamekasan!
Kabupaten Pamekasan adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Madura, dengan ibukota Pamekasan. Ada 4 kabupaten di pulau ini, (peta), dan Pamekasan berada di deret ketiga dengan perbatasan Laut Jawa di sebelah Utara, Selat Madura di sisi Selatan dan Kabupaten Sampang di bagian Barat serta Kabupaten Sumenep di Timur.
Pamekasan ini sebuah wilayah hebat. Kerap disebut Kabupaten Pendidikan karena banyak warganya melek sekolah. Di Pamekasan terdapat setidaknya 20 Universitas, Akademi dan Sekolah Tinggi, belum terhitung jumlah Sekolah Kejuruan, SLTA dan Pesantren.
Banyak tokoh nasional ‘jebolan’ Pamekasan. Sebut saja Didik J Rachbini – dosen dan politikus PAN – R. Hartono yang merupakan jendral bintang 4 AD dan pernah menduduki posisi KSAD di era Presiden Soeharto, Wardiman Djojonegoro sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Mahfud MD pejabat Menkopolhukam sekarang- yang meski lahir di Sampang namun beliau mengenyam pendidikan awal di Pamekasan dan orangtuanya asli Pamekasan.
Bupati Pamekasan saat ini adalah pejabat ke-32. Ia tokoh muda dan enerjik. Usianya baru 44 tahun, asli putra daerah kelahiran 2 Desember 1976. Namanya H. Baddrut Tamam S.Psi. Di tangan lulusan Universitas Muhammadiyah Malang ini Pamekasan banyak berubah, banyak mengalami kemajuan.
Salah satunya, dalam masa sulit seperti sekarang, PAD Pamekasan malah mengalami peningkatan, di saat daerah lain justru minus. Terkumpul Rp 232, 2 miliar dari target Rp 182, 7 M atau surplus Rp 49, 5 miliar!
Sebagai Kepala Daerah yang memimpin 13 Kecamatan, 178 Desa dan 11 Kelurahan, H. Tamam berpikiran maju dan bertindak efisien. Ia melakukan banyak perubahan di kabupatennya. Salah satunya adalah parkir elektronik di RSUD H. Slamet Martodirjo, Pamekasan. Langkah ini banyak mengurangi kebocoran, hingga retribusi bisa tersalur dengan baik.
H. Tamam terlihat sudah moncer sejak sekolah dasar. Ia telah menonjol dalam memimpin kawan sebayanya. Bisa jadi itu karena dirinya mengidolakan Dale Carnegie, seorang pengajar dan motivator ulung anak petani miskin dari Missouri, AS dan telah melahap habis semua karyanya ketika Tamam kecil masih duduk di bangku SD!
Karya Carnegie: Make Yourself Unforgettable dan sebuah karya monumental: Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain, kedua buku ini kerap dibawa Tamam kecil ke mana-mana. Tak heran jiwa kepemimpinannya telah tumbuh semenjak belia.
Banyak pemimpin dan calon pemimpin bersliweran di depan kita. Ini saatnya kita memperhatikan salah satu ‘kuda hitam‘ yang bisa bakal menjadi ‘pemimpin besar’ di masa mendatang!
Kini, ia mampu membuat surplus pendapatan daerah.(PAD), justru ditengah semua daerah harus sama-sama menghadapi situasi pandemi COVID-19. Nah, hasil yang telah dicapai itu, tentu bukan pekerjaan mudah. Namun, Bupati Tamam, ternyata bisa! ■ RED/GUNAWAN WIBISONO/GOES