BOGOR (POSBERITAKOTA) – Jangan tanya soal dunia musik pada sosok Bona Paputungan. Jawabannya pasti sedikit berapi-api. Karena, kata dia, sejak masih di kota kelahirannya (Gorontalo) hingga merantau ke Ibukota Jakarta, nyaris tak bisa lepas dari panggung musik.
“Kehidupan saya sejak dulu ya seperti ini. Selalu nggak bisa lepas dari musik. Jadi pemusik jalanan pun, pernah saya lakoni,” tutur Bona yang ‘naik daun’ berkat tembang Andai Ku Gayus Tambunan itu kepada POSBERITAKOTA.
Setelah menetap di Jakarta, mulailah Bona bergaul dengan kalangan seniman dan aktivis kepemudaan. Dari situ kemudian munculah karya lagu-lagu baladanya yang berorientasi kritik sosial. Bahkan, ia mengaku pernah mencipta lagu dengan seorang wartawan Ibukota dan diberi judul ‘Mr Dollar’.
“Karya lagu berjudul Mr Dollar itu masih tetap saya simpan sampai sekarang. Tinggal menunggu momentum saja. Kalau memungkinkan bakal saya munculkan, jika suatu saat Indonesia dilanda krisis ekomomi, apalagi sampai nilai dolar melambung tinggi,” terang Bona, lagi.
Kembali ke soal kiprahnya atau kembali aktifnya di dunia musik, Bona mengaku tidak bisa melupakan begitu saja. Musik, menurut dia, bisa memberikan semangat hidup tersendiri dalam kehidupannya. Selalu punya tantangan jika sudah bicara soal karya musik.
“Alhamdulilah, saya saat ini, difasilitasi untuk melahirkan karya-karya musik bersama 13 Nadi Musik. Bahkan dengan sejumlah musisi senior lain. Namun yang paling inti, bersama 13 Nadi Musik ingin menjadi transetter dunia musik di masa depan,” pungkas Bona Paputungan. □ RED/GOES