JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Aksi kelompok premanisme di Ibukota Jakarta dan bahkan di kota-kota besar di Indonesia, bukan rahasia umum lagi. Bahkan keberadaan mereka sudah benar-benar sangat meresakan. Masyarakat pun dibikin tak aman dan nyaman di dalam melakukan aktifitas.
“Saya setuju kalau Polri harus bersikap tegas ke mereka. Pemberantasnnya pun juga harus tuntas. Jangan cuma hangat-hangat tahi ayam. Setelah beberapa bulan, kemudian muncul lagi,” harap artis dangdut dan bintang film, Lia Emilia, saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Jumat (11/6/2021)
Lebih jauh pelantun tembang hits ‘Syahara‘, mengaku kerapkali menghadapi ulah premanisme. Seperti di jalan-jalan raya, tambah dia, kadang berkedok sebagai ‘Pak Ogah‘. Sedang cara meminta uangnya agak kasar dan berani.
Sebagai harapannya, Polri diminta bertindak cepat. Jangan biarkan aksi kelompok premanisme tumbuh berkembang di Ibukota Jakarta atau di kota-kota besar lain di Indonesia. Yang pasti, tutur Lia, sudah sangat meresakan.
“Sebenarnya yang resah bukan cuma para sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saya sebagai pengemudi umum pun, sesekali pernah jadi korban mereka, kelompok premanisme,” ucap perempuan cantik dan seksi tersebut. ■ RED/GOES