Dianjurkan Lakukan Tiap Usai Sholat, USTADZ ABDUL ROSYID Sebut ‘Kedahsyatan Doa’ Bisa Menyelamatkan Umat

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Seperti yang tercantum dalam kitab-kitab, terkait ibadah dalam Islam, salah satu yang dianjurkan adalah berdoa kepada Allah SWT. Bahkan kata Nabi di situlah kuncinya ibadah. Seseorang usai melaksanakan sholat, jika kemudian tidak memanjatkan doa, rasanya seperti kurang lengkap.

“Sebab, doa itu merupakan penyambung antara Hamba dengan Rob (Allah SWT). Artinya, kita bisa berkomunikasi langsung. Malah seseorang apabila setiap usai ibadah, terus kagak berdoa, justru itu bisa disebut sikap sombong,” urai Ustadz Abdul Rosyid S.Ag dalam pembukaan ceramahnya saat mengisi ta’lim ba’da Shubuh dihadapan puluhan para jamaah rutin.

Seperti biasa salah satu ustadz kondang di wilayah Babelan (Bekasi) satu ini, mengisi jadwal ta’lim rutin ba’da Shubuh pada akhir pekan minggu ketiga di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Kali ini, Ustadz Abdul Rosyid membahas kitab ‘Al-Jamiussoghir Alhadist Al Basyir An-Nadzir’.

Menurutnya, di antara lewat doa dengan memperbanyak, membaca serta meminta atau memanjatkan doa kepada Allah SWT itu, justru kita tidak tahu : Kapan atau sisi mana yang terkabul? Maksudnya yang kita lantunkan diijabah. Apalagi dalam situasi seperti ini, masih merebaknya wabah virus Corona (COVID-19), maka kita dianjurkan perbanyaklah memanjatkan doa kepada Allah SWT.

“Ketika Allah SWT sedang menguji lewat wabah Corona, ya harus dibarengi oleh kekuatan rohaniah kita. Ayo, kita berdoa bareng-bareng. Bayangkan kalau 200 jutaan umat Islam di Indonesia berdoa dalam waktu yang sama? Saat diuji ya harus dilawan dengan doa,” tutur Ustadz Rosyid yang lagi-lagi mengangkat materi ceramah dengan hal-hal yang faktual di masyarakat.

Dalam pemaparan berikutnya, disebutkan bahwa kita juga bukan sekadar berdoa. “Saking sayangnya, Allah SWT juga bikinin doa. Jadi, bacaan doa sudah disiapkan melalui surat dan ayat yang termaktub di dalam Al-Quran. Seperti yang diajarkan Rassul, tidak ada kebaikan yang disembunyikan. Bayangin, kita ini kadang nggak mau ngamalin, doa kelilipan misalnya,” ucapnya.

Mulai dari tidur sampai bangun tidur, sebut Ustadz Rosyid, semua ada doa-doanya. “Kita sebagai hamba-NYA, bukan hanya sudah disiapin redaksi doanya, tinggal baca doang. Allah SWT juga siapin tempat dan waktu untuk Istajab, keutamaan untuk berdoa. Kalau Nabi atau Rasul kagak sayang sama umatnya, mana mungkin ngebilangin kapan waktunya berdoa yang Mustajab (tokcer-red). Dan, itu bukti atau bentuk refleksi Rasul kepada umatnya,” urainya lagi, panjang lebar.

Di sisi lain lain, Ustadz Rosyid menyampaikan bahwa dalam kehidupan ini selama 24 jam hidup kita sangat bergantung kepada Allah SWT. “Jadi, Allah SWT itu selalu hadir. Satu bukti setiap kita menghadapi berbagai hal dalam kehidupan ini, selalu menyebut nama atau asma Allah SWT. Dengar orang kena musibah, kita sering berucap YA ALLAH…Begitu pula saat kita kelupaan membawa sesuatu juga spontanitas berkata YA ALLAH. Begitu seterusnya,” katanya.

Dalam pandangannya lagi, seorang Mukmin hidupnya optimis itu berarti bergantung sama Allah SWT. Sebab, Allah SWT tidak kolaps. Sebaliknya, apabila tidak tahu diri, berarti kita tidak bersyukur. “Makanya, Allah SWT suka kesel, jika ada manusia yang suka lupa daratan,” ucapnya mencontohkan dan bikin tausiahnya jadi tambah seger kagak bikin ngantuk.

Dalam bagian akhir ceramahnya, Ustadz Rosyid kembali menyingung tentang ‘kedahsyatan doa‘ yang bisa menyelamatkan umat. “Kayak kita-kita ini sebenarnya utang budi sama orang-orang sholeh, para ulama. Sebab, doa ulama itu ibarat Paku Bumi, mendoakan bumi ini. Sekarang ini saja, negara kita sudah sangat mengkhawatirkan. Nah, bagaimana jika para ulama kagak mau memanjatkan doa?” Begitu ucapnya, penuh tanda tanya.

Karena itu pula, ditambahkan Ustadz Rosyid lagi, perlunya kita menjaga sholat malam yang bisa dilakukan antara pukul 03.00 WIB sampai pukul 03.30 WIB. Para ulama-ulama kita selalu berdoa setiap usai sholat malam (Tahajud-red). “Bahkan, kedahsyatan doanya dapat menyelamatkan umat,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri