BEKASI (POSBERITAKOTA) – Adanya dukungan dari aspek sosial media (Sosmed) mulai dari Youtube, WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram sampai ke Tik-Tok ternyata memiliki peranan penting dan sangat dahsyat di dalam membuka peluang bisnis alias usaha apa saja. Bahkan keberadaan atau kemunculan Sosmed atau via online yang saat ini semakin akrab dengan kehidupan sehari-hari personal manusia modern, justru nyaris menenggelamkan pola usaha dengan cara konvensional atau tradisional.
Sosmed dengan jangkauan interaksi tanpa batas wilayah, sangat memungkinkan seseorang bisa begitu gampang meraup sukses. Atau, setidaknya memberikan kemudahan di dalam menjaring korelasi usaha personal (pribadi), tanpa batas wilayah lokal daerah, nasional maupun lintas negara sekalipun.
Adalah Ny. Suriah (37 tahun) yang mengaku sudah memulai sekitar antara 4 atau 5 tahun belakangan melakoni usaha spesial Busana/Pakaian Muslim & Muslimah. Meski cuma berkantor di rumah di kawasan Bekasi (Jawa Barat), tapi tak dinyana-nyana jika pada faktanya justru bisa membangun korelasi usaha yang demikian luas. Tak cuma di dalam negeri saja, tapi juga sudah go-ASEAN karena bersentuhan dengan customer (pelanggan-red) alias pembeli dari Malaysia dan Singapura. Sedangkan untuk di Tanah Air sendiri, justru sudah merata hampir ke seluruh daerah, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Bersama bendera usaha Lutfi Grosir dan bisa pesan untuk partai atau eceran, menyediakan Aneka Busana Muslim/Muslimah. Mulai dari Seragam Majelis Taklim (pengajian) ibu-ibu, Gamis & Baju Koko Dewasa/Anak, Sarung serta Mukenah. Kesemuanya merupakan produk anak bangsa sendiri, karena disediakan atau dibuat oleh konveksi-konveksi terpercaya dari sejumlah daerah yang sudah jadi rekanan Lutfi Grosir.
Diakui wanita kelahiran Boyolali (Jawa Tengah) bahwa pemesanan dari para pelanggan nyaris tak pernah sepi. Bahkan tergolong laris order, karena selama ini Lutfi Grosir untuk penjualannya memanfaatkan peranan Sosmed atau via online. Hampir setiap harinya, tambahnya, selalu ada saja proses pengiriman barang kepada pemesan.
“Iya, berkat peran Sosmed, dimana bisa memasarkan via online, justru membuka peluang besar. Karena, dari situ juga sekaligus membuka jaringan atau akses yang lebih luas, sehingga pemesanan nyaris tak pernah sepi. Selalu ada saja,” tutur wanita yang awalnya punya basic atau pernah bekerja ikut menangani bidang konveksi (garment).
“Setelah jadi ibu rumahtangga, ternyata saya membaca peluang, kenapa tidak menjalani usaha grosir dan eceran khusus untuk Busana/Pakaian Muslim & Muslimah? Apalagi, pasar atau peminatnya sangat besar dan luas. Selain itu, saya pun harus menggunakan Sosmed yang memang booming dijadikan sarana bersosialita di dunia maya,” terangnya saat diwawancarai POSBERITAKOTA, Rabu (28/7/2021) sore kemarin.
Menurut Ny. Suriah lebih lanjut bahwa dirinya tak sendiri di dalam menjalani usahanya tersebut. Beruntung disupport sang suami, Sunarno (44 tahun) yang dijadikan semacam konsultan bisnis. Meski saat ini bekerja secara profesional di dunia pendidikan, namun memiliki basic ilmu manajemen yang mumpuni.
“Jadi, karena ini usaha keluarga, saya sifatnya hanya memback-up saja. Tentu dengan harapan, agar bisa jalan demi pencapaian prosfektif usahanya itu sendiri. Ya, ikut-ikutan dalam hal pengawasan manajemen. Setidaknya untuk meminimalisir terhadap risiko bisnis yang bakal dihadapi,” terangnya.
Terkait Busana Muslim/Muslimah yang laris dan diminati, kembali disebutkan Ny. Suriah, pembeli juga sangat mengikuti perkembangan mode yang sedang bergulir alias sedang nge-trend saat ini. Seperti motif Batik ala Pekalongan dan Solo banyak diminati masyarakat.
“Sekarang ini malah Daster Arab paling banyak dipesan. Ada juga Piyama yang bermotif Batik, orderannya lumayan bagus dari sejumlah daerah,” pungkas Ny. Suriah seraya menyebut bahwa kalau soal harga tentu sangat bervariasi. Mulai dari Rp 30 ribu untuk Daster sampai Rp 200 ribu untuk Baju Gamis. □ RED/AGUS SANTOSA