SAMBUT TAHUN BARU ISLAM 1443 H, KYAI RASYID & KYAI MAKHTUM AJAK JAMAAH AL-IKHLAS BERMUSAHABAH DALAM KEBAIKAN SERTA KEBURUKAN

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Tak terasa perjalanan kehidupan sesuai dengan penanggalan Kalender Islam 1442 Hijriyah sudah sampai dipenghujungnya. Hal tersebut bertepatan dengan masuknya 30 Dzulhijah atau dalam Kalender Nasional Masehi jatuh pada hari Senin (9/8/2021). Selepas itu barulah umat Islam sedunia dan termasuk di Indonesia, memasuki 1 Muharom 1443 Hijriyah atau lebih dikenal dengan ‘Tahun Baru Islam‘.

Dalam ceramahnya yang terkait momentum menyambut Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah, baik itu KH Abdul Rasyid S.Ag maupun KH Drs M Makhtum, sama-sama ingin mengajak jamaah Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen, Babelan, Bekasi untuk bermuhasabah. Yakni upaya seseorang atau diri kita sebagai Muslim/Muslimah dalam melakukan evaluasi diri terhadap kebaikan serta keburukan pada semua aspek kehidupan yang dilakoni.

“Momentum pergantian Tahun Baru Islam pada 1 Muharom ini wajib disyukuri sebagai simbol nikmat. Kita seraya bermuhasabah dan mudah-mudahan membawa berkah di dunia dan akhirat,” ucap Kyai Rasyid dihadapan seratusan jamaah yang terdiri dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak, Senin (9/8/2021) malam.

Menurutnya, marilah kita berdoa di dalam momentum pergantian Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah ini. “Siapa tahu ada keinginan kita yang belum terealisasi di tahun kemarin. Ya, mudah-mudahan bisa dicapai di tahun ini. Makanya, jangan lupa di malam ini kita meminta kepada Allah SWT, agar dipanjangkan umur dan juga disehatkan jasad kita. Tentu agar mampu mengarungi di tahun berikutnya. Kenapa? Karena tantangan dan ujiannya, pasti bakal lebih banyak dan besar lagi,” jelasnya.

Kyai Rasyid melanjutkan bahwa kita punya kalender orsinil, yakni Tahun Hijriyah. Kenapa kita malah tidak mau merayakannya. Lebih ingat Kalender Masehi ketimbang Kalender Hijriyah. “Punya Kalender Islam (Hijriyah-red), tapi jauh dari perilaku Islam. Padahal, momentum 1 Muharom itu bertepatan dengan peristiwa besar, dimana Baginda Nabi Muhammad SAW/Rassulullah hijrah dari Kota Mekkah ke Madinah,” urainya, panjang lebar.

Tujuan Baginda Nabi Muhammad SAW/Rassulullah hijrah tersebut, lanjut Kyai Rasyid, karena ingin menanamkan aqidah. Namun sayangnya tidak ada yang mau ikut atau menemaninya. Bahkan keluarga besarnya saja sampai memusuhinya. “Saat itu di zaman Jahiliyah. Kagak ada moral dan bodoh akhlak. Maka, lahirnya Baginda Nabi Muhammad SAW/Rassulullah itu adalah jadi penerang,” jelasnya.

Oleh karenanya, sebut Kyai Rasyid lagi, kunci dari semua itu adalah Akhlakul Karimah. “Mari kita hijrah secara kalbu. Kita pindah dari yang dilarang Allah SWT kepada apa-apa saja yang diperintahkan. Dari awalnya malas jadi rajin sholat. Lantas, dari banyak berbuat dosa jadi ingin bertaubat,” ucap dia.

Menutup ceramahnya dan sekaligus membuka doa memasuki awal Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah, Kyai Rasyid mengajak kepada para jamaah agar dalam bermusahabah mengingat 5 hal. Apa saja itu? (1) Kalau lagi hidup harus ingat mati, (2) Kalau lagi kaya juga ingat miskin, (3) Kalau ada waktu luang ingat waktu sempit, (4) Kalau lagi muda ingat pula sebelum tua dan terakhir (5) Kalau lagi sehat jangan lupa ingat sebelum sakit.

Sedangkan Kyai M Makhtum yang tampil lebih dulu memimpin doa penutup Tahun Baru Islam 1442 Hijriyah sebelum pelaksanaan sholat ba’da Maghrib, juga mengajak para jamaah untuk mengevaluasi diri. Allah SWT telah memberi kesempatan, makanya kita jangan mensia-siakan. Itu sesuai dengan janji Allah SWT bakal memberikan perubahan dalam diri kita. Manfaatkan fasilitas.

“Maukah kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya? Harus beriman dan percaya kepada Hari Akhir. Tentu melalui amal-amal sholeh yang kita perbuat. Sebab, sebaik-baiknya manusia adalah orang yang beriman kepada Allah SWT. Kita harus berusaha maksimal dalam amal ibadah. Carilah ilmu dan perkuat silaturahmi. Hal itu bisa lewat berbagai cara,” tutup Kyai M Makhtum. Sebelumnya dengan dipandu Ustadz Rojali, para jemaah secara bersama–sama membaca Surah Yassin.

Ikut hadir sejumlah pemuka agama dan tokoh masyarakat di lingkungan RW 025 VGH Kebalen, Babelan Bekasi – dalam acara menyambut Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah. Mereka adalah Ustadz Hafid, Ustadz H Robet Hendri Hidayat, Ustadz Muhammad Andi, Ustadz Saeful Aziz, Ustadz Wanito, Ustadz Djajang Permana, H Jaelani Mughni (pemuka agama), Sukoco dan Dirman Diaz (Plt Ketua & Sekretaris RW 025), Kriss Yan Ari serta Umar (sesepuh/tokoh masyarakat) dan banyak lagi yang lainnya.

Tak lupa kehadiran Ketua DKM Masjid Jami Al-Ikhlas yakni Ustadz Khoirul Anwar yang didampingi Harjono (Bendahara DKM), Deddy Kusmayandi (Ketua PHBI / Peringatan Hari Besar Islam) serta seluruh jajaran pengurus DKM yang sejak sore melakukan persiapan dan pelayanan kepada para jamaah yang hadir. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri