JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Meski situasi pasar jaya dan mall-mall di Ibukota Jakara mulai banyak dikunjungi masyarakat, namun para pedagang belum sepenuhnya merasakan manfaat. Seperti halnya dalam hal omzet jualan, pedagang bilang belum stabil. Yang pasti belum seratus persen.
“Pembeli sih sudah banyak berdatangan. Cuma ya itu, belanjanya belum maksimal. Mungkin karena kondisi perekonomian masih sulit akibat pandemi COVID-19,” tutur Yanto, pedagang kelontong alat-alat dapur rumahtangga di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, itu kepada POSBERITAKOTA, Minggu (5/9/2021).
Begitu pula dikatakan Sofiah yang menjual aneka pakaian anak-anak. Ia bilang untuk pembeli sudah ada, tapi belum banyak. Omzet jualan baru sebatas 20 sampai 40 persen. Hal itu bila dibandingkan dengan situasi dua tahun sebelumnya, di Pasar Mampang Prapatan, Jakara Selatan.
“Mereka datang ke pasar sini, cuma belanja seperlunya. Nggak seperti sebelumnya, rada royal kalau beli daging, ayam atau lauk pauk untuk dimasak,” imbuh ibu 3 anak yang masih harus membiayai sekolah putra-putrinya tersebut.
Romlan, pedagang di Mall Cempaka Mas, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Jika sebelumnya dapat omzet antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta atau bahkan lebih dari itu, sekarang ini baru sebatas Rp 200 ribuan. Keuntungannya sangat tipis.
Daya beli masyarakat, menurut pria asli Jakarta itu, sangat menurun. “Sangat wajar. Para pengunjung banyak yang kecewa juga, datang ke sini bawa anak-anak, tapi nggak boleh masuk karena persyaratan harus sudah vaksin,”tuturnya, lagi.
Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, tercatat ada peningkatan pengunjung. Lagi-lagi, mereka belanjanya tak terlalu royal. Dari situlah yang menyebabkan omzet pedagang menurun drastis. Situasi normal boleh jadi baru akan terjadi di awal tahub 2022 mendatang. ■ RED/ALDI/TAG/DEVI/AYD/EDITOR : GOES