DEMI MENGAJAK & MENEBAR KEBAIKAN, USTADZ HM MAKHTUM BERI DUKUNGAN ‘SEJADAH BABE’ BERBAGI NASI BOKS DI WILAYAH BABELAN BEKASI

BABELAN (POSBERITAKOTA) – Filosofi ‘berbagi dengan sesama‘ dalam ajaran Islam, tidak ubahnya sebagai bentuk implementasi menjalankan hablum minanas. Bahkan dalam Al-Quran Surat Az-Zariyat Ayat 19 menyebutkan :
وَفِىٓ أَمْوَٰلِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَٱلْمَحْرُومِ
(Wa fī amwālihim ḥaqqul lis-sā`ili wal-maḥrụm) yang memiliki arti sebagai berikut : (Dan, pada harta mereka terdapat hak wajhib dan sunnah untuk orang-orang yang membutuhkan yang meminta kepada orang-orang dan orang-orang yang membutuhkan tetapi tidak meminta-minta karena malu).

Pemaparan di atas disampaikan Ustadz HM Makhtum seraya mengutip Surat Az-Zariyat Ayat 19, saat ditemui Tim SEJADAH BABE (Sedekah Jum’at Berkah & Amal Jariyah – Babelan – Bekasi), Jumat (24/9/2021) pagi kemarin yang tengah melaksanakan program atau aksi sosial keagamaan berbagi 40-an nasi boks/aqua botol pada Jumat pekan ke-8 di wilayah Kampung Jati, Kelurahan Kebalen, Kabupaten Bekasi.

Karena itu pula, Ustadz HM Makhtum ikut memberikan support sekaligus dukungan kepada program SEJADAH BABE yang telah mensyiarkan atau mengajak kebaikan. “Iya, benar. Memang pada awalnya apa yang dilakukan ini karena terpublish atau diberitakan media, terkesan Riya (tujuan pamer) dan Ujub (banggakan diri/sombong). Namun, jika konsisten terus-menerus, akan memunculkan keikhlasan serta benar-benar bernilai ibadah,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, sejumlah warga dua di antaranya bernama Madlaih dan Gusari yang tinggal di Kampung Jati, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi – menerima nasi boks/aqua botol dari Tim SEJADAH BABE yang diketuai Agus Santosa. Ustadz HM Makhtum pun ikut memberikan secara simbolis kepada mereka yang menyambutnya dengan senyuman ceria.

Sejak pagi Tim SEJADAH BABE sudah menemui Jangkung (55 tahun), pemulung yang biasa keliling beroperasi di wilayah Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen. Ia mengaku sudah ada 5 tahun belakangan harus menjalani pekerjaan tersebut, karena faktor usia. Tak lagi bisa memporsir tenaganya.

Selanjutnya saat melintas di Pintu Gerbang Barat VGH, nampak Gomal (60 tahun) tengah beristirahat sejenak. Ia kecapean setelah mengurus tanaman kangkung yang belum bisa dipanen. “Saya juga sudah 10 tahun, garap tanah kosong di sini buat nanem kangkung. Kalau sudah bisa dipanen, sehari bisa kantongi duit antara Rp 150 sampai Rp 200 ribu,” jelasnya.

Para penerima berbagi nasi boks/aqua botol yang disasar Tim SEJADAH BABE, ada pula pria yang bernama Untung (59 tahun) dan sudah lebih 7 tahun menekuni pekerjaan sebagai tukang cuci motor dan mobil di VGH RW 025 Kebalen. “Kerja di tempat cucian motor dan mobil, saya yang pertama ada di sini,” tuturnya.

Sosok Marni (40 tahun) yang ditemui Tim SEJADAH BABE, malah menceritakan kisah hidupnya. Sekitar tiga tahun lalu suaminya meninggal dunia. Sementara sekarang harus menghidupi ketiga anaknya dengan pekerjaan memulung. “Ini ada anak saya yang sedang sakit dan butuh bantuan obat-obatan,” keluhnya.

Kembali para pekerja lepas harian dari Dinas PU (Pekerjaan Umum) Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari Sukardi, Jaelani, Bayu dan Karmaja merupakan warga asli Babelan, kembali disasar Tim SEJADAH BABE. Mereka merasa bersyukur mendapat nasi boks/aqua botol – bertepatan harus istirahat sejenak untuk mengisi perut.

“Alhamdulillah, semoga para donatur dikasih keberkahan, panjang umur dan murah rejeki,” celetuk Sukardi, mewakili ketiga rekannya, saat ngobrol santai istirahat sambil menikmati nasi boks, Jumat (24/9/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.

Tidak ketinggalan Pletet (55 tahun) sebagai petugas kebersihan dan Indra (49 tahun) yang biasa kerja jadi pemulung, juga ditemui Tim SEJADAH BABE di Perumahan Taman Kebalen. Selain itu ada pula Bambang (48 tahun), penjahit keliling yang mengaku asal Pekalongan, Jawa Tengah. Ia mencari penghidupan di Babelan sejak 2 tahun silam.

Dua perempuan muda yang cukup tangguh, yakni Samariah (36 tahun) dan Rema (32 tahun), petugas kebersihan di Perumahan Taman Kabalen. Bekerja mulai pukul 08.00 – 10.00 WIB setiap harinya. Sedangkan upah yang didapat setiap bulannya hanya Rp 600 ribu.

Boleh jadi, tak hanya pukuhan atau ratusan orang, tapi jumlahnya mencapai ribuan untuk di wilayah Kecamatan Babelan, Bekasi yang butuh kepedulian sosial dari kita semua. Sedikit ‘berbagi‘ meski hanya nasi boks, nilainya sangat berarti bagi mereka semua. Tidak sedikit yang merasa kaget, karena tiba-tiba disodorkan nasi boks dari Tim SEJADAH BABE.

Dari program yang sudah dijalani dengan memulai dari pekan Jumat pertama (3 Agustus) hingga pekan Jumat kedelapan (24 September) 2021. Bahkan, program SEJADAH BABE untuk setiap Kamis malam Jumat, juga menyediakan snack pisang bakar/roti bakar/pancong lumer bagi anak-anak dan remaja yang ikut pengajian serta baca surat Yassin di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Kebalen dibawah asuhan guru Ustadz Rojali. Untuk sementara SEJADAH BABE baru berbentuk komunitas warga dan jamaah masjid di wilayah RW 025 VGH Kebalen. Oleh karenanya, bergabungnya sejumlah donatur yang ikut dalam program ‘berbagi nasi boks‘, patut mendapat apresiasi yang setinggi-tingginya.

Secara keorganisasian yang bersifat sementara, SEJADAH BABE dijalankan atas peran Agus Santosa (Ketua), Fauzan Gabung Pujo (Wakil Ketua), Muharom (Bendahara Umum), Slamet Sahuri (Bendahara Event), Cecep Supriatna (Sektetaris/Korlap 1), M Zein Malawat (Korlap 2), Nana (Korlap 3). Sedang untuk penasehat di antaranya : Ustadz Hafid, Ustadz Rojali dan H Jaelani yang sudah ikut terjun ke lapangan untuk berbagi di wilayah Babelan, Bekasi, sebelum-sebelumnya. ■ RED/GOES

Related posts

Di Program Hikmah Masjid Istiqlal Jakarta, DR. ABDUL ROSYID TEGUHDIN M.PD Ulas Dua Karakteristik Umat Islam

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, ANTARA KEINDAHAN & KEABADIAN Bentuk Persaudaraan

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIK ALHAMDULILLAH