OLEH : USTADZ ABDULLAH ZAEN HAFIDZAHULLAH
KETIKA mengunjungi seorang teman yang sedang kritis dari sakitnya, dia menggenggam erat tanganku, lalu menarik ke mukanya dan kemudian membisikkan sesuatu.
Dalam airmata berlinang dan ucapan yang terbata-bata, dia berkata : “Bila kamu tidak melihat aku di surga, tolong tanya kepada Allah SWT, di mana aku, tolonglah aku ketika itu…”
Dia langsung terisak menangis, lalu aku memeluknya dan meletakkan mukaku di bahunya. Aku pun berbisik, “Insyaa Allah, insyaa Allah, aku juga mohon kepadamu, jika kamu juga tidak melihatku di surga…”
Kami pun menangis bersama, entah berapa lama.
Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau.
Sebenarnya, pesan itu pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi yang berkata kepada sahabatnya sambil menangis : “Jika kamu tidak menemui aku di surga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah SWT tentang aku: ‘Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga.”
Ibnu Jauzi berpesan begitu bersandar pada sebuah hadits:
“Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah: ‘Ya Rabb! Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami.
“Maka Allah berfirman, “Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walau hanya sebesar zarrah.”(Ibnu Mubarak dalam kitab Az Zuhd)
Wahai sahabat-sahabatku. Di dalam bersahabat, pilihlah mereka yang bisa membantu kita, bukan hanya ikatan di dunia, tetapi juga hingga ikatan di akhirat.
Carilah sahabat-sahabat yang senantiasa berbuat amal sholeh, yang shalat berjamaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.
Carilah teman yang mengajak ke majelis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan serta selalu berpesan dengan kebenaran.
Teman yang dicari karena urusan niaga, pekerjaan, atau teman nonton bola, teman memancing, teman bershopping, teman FB untuk bercerita hal politik, teman Whatsapp untuk menceritakan hal dunia, akan berpisah pada garis kematian dan masing-masing hanya akan membawa diri sendiri.
Tetapi teman yang bertaqwa, akan mencari kita untuk bersama-sama ke atau berada di dalam surga. Simaklah diri, apakah ada teman yang seperti ini dalam kehidupan kita? Atau mungkin yang ada lebih buruk dari kita.
Ayo… berubah sekarang, kurangi waktu dengan teman yang hanya condong pada dunia. Carilah teman yang membawa kita bersama ke surga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja untuk masuk ke surganya Allah SWT.
Perbanyaklah ikhtiar, semoga satu darinya akan tersangkut dan membawa kita ke pintu surga.
Al-Hasan Al-Bashri berkata:
“Perbanyaklah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa’at pada hari kiamat.”
Pejamkan mata, berpikirlah!
Siapa kiranya di antara sahabat-sahabat kita yang akan mencari dan mengajak kita bersama-sama ke surga?Jika tidak, mulailah hari ini mencari teman ke surga sebagai suatu misi pribadi.
Baarakallahu fiikum. (***)
(PENULIS adalah Pengasuh Ponpes Tunas Ilmu & Dosen STDI Imam Syafie di Jember)