FOTO DIRINYA DIDUPLIKASI, USTADZ IMADDUDIN IKUT JADI KORBAN TINDAK KEJAHATAN CYBER DARI OKNUM YANG TAK BERTANGGUNGJAWAB

BALI (POSBERITAKOTA) – Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa saat ini kerapkali terjadi tindak penipuan melalui media sosial (Medsos). Baik itu melalui Facebook, messanger WhatsApp maupun platform media sosial (Medsos) lainnya. Bahkan, tidak sedikit yang terperangkap alias jadi korban oleh bujuk rayu pelaku kejahatan.

Sampai-sampai kasus kejahatan cyber ini, malah menimpa ustadz muda berwajah keren, Imadduddin. Pasalnya, sejumlah foto pribadinya, justru diduplikasi (cloning) oleh oknum tidak bertanggungjawab di akun Medsos untuk memperdayai seseorang.

“Pada kenyataannya, mereka menggunakan foto saya untuk menipu para pengguna Facebook. Target mereka antara lain perempuan berstatus janda yang mapan. Korbannya sudah banyak dan rugi puluhan juta,” cerita Ustadz Imadduddin yang tinggal di Bali saat dihubungi POSBERITAKOTA melalui percakapan telpon seluler, Selasa (09/11/2021).

Dikisahkan Ustadz Imadduddin perihal modus penipuan yang menggunakan foto pribadinya yang ditempelkan di KTP (Kartu Tanda Penduduk), jelas bukan atas nama pribadinya. Antara lain atas nama Rahmat Sahidin, ST, warga Cisaranten Arcamanik Kota Bandung, dan atas nama Aditia Setiawan, warga Komplek Pasir Jati, Jatiendah Cilengkrang Kabupaten Bandung.

“Bahkan, saya yakin, tersebut juga milik warga yang dipalsukan. Yang ditempeli foto saya. Sebenarnya, jika masyarakat jeli, di situ terlihat bahwa KTP-nya hasil cloning atau dipalsukan,” ujar ustadz penggemar ‘Moge’ (Motor-gede) dan adventure off-road ini, prihatin.

Masih terkait kasus penipuan tersebut, ditambahkan Ustadz Imadduddin, antara lain sempat menimpa orang berinisial SSR, warga Batu Ampar Balikpapan Utara, Provinsi Kalimantan Timur, menjadi korban dugaan tindak pidana.

“Saya hanya bisa menyebut, astaghfirullah. Ibu tersebut dirugikan lebih dari 40 juta rupiah. Melalui transaksi berkali-kali dengan nomor rekening bank berbeda, atas nama pemilik rekening berbeda dan jumlah uang yang berbeda,” terangnya, panjang lebar.

Akibat dari berbagai kasus penipuan tersebut, ustadz pun terkena dampaknya. “Anda ustadz? Ustadz tapi nipu orang. Kenapa Anda tega-teganya nipu orang. Nggak punya hati,” ucap Ustadz Imadduddin menirukan tuduhan dari sejumlah orang yang pernah tertipu oleh oknum yang menyalahgunakan fotonya itu.

Oleh karenanya terhadap tuduhan tersebut, Ustadz Imadduddin mengaku harus menghadapi dengan sabar. “Saya percaya Allah SWT tak akan menukar yang haq dengan yang batil. Sabar. Kebenaran akan terungkap. Insya Allah, pelakunya segera ditangkap dan kita doakan dia sadar serta kembali ke jalan yang benar, bebernya.

Menurut Ustadz Imadduddin, tidak sedikit orang yang baik kepada dirinya. Faktanya, banyak juga menginformasikan ke yang bersangkutan, terutama perihal penyalahgunaan fotonya yang diduplikasi untuk menipu.

“Jadi, ada korban yang menghubungi saya melalui instagram. Ada yang baru mau ditipu dan memastikan bahwa penipu itu bukan saya. Tapi, ada yang sudah tertipu baru menghubungi saya karena melihat dakwah saya melalui tiktok. Dan mereka baru sadar ditipu,” papar dia.

Tentang modus dugaan penipuan tersebut, lanjut Ustadz Imadduddin, penipu biasanya menduplikasi (cloning) akun media sosial, khususnya Facebook. Selanjutnya menggunakan profile foto, mencuri data pribadi dan kemudian minta pertemanan.

“Setelah pertemanan diterima, penipu menggiring berinteraksi. Pelan-pelan dia menggiring dan tanpa sadar kita terperangkap. Dia mulai meminta bantuan sumbangan atau pinjaman dana,” papar ustadz yang berpenampilan selalu necis tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ustadz Imadduddin pun menghimbau agar semua pihak tetap waspada. Terutama dalam menggunakan media sosial. Sebab, menurutnya, kasus ini adalah cyber crime, kejahatan di dunia maya. Salah satu jenis kejahatan yang meningkat ditengah pandemi akibat perubahan gaya hidup masyarakat serba online.

“Pokoknya, kalau soal modusnya macam-macam. Mulai dari pencurian data, pembobolan rekening hingga minta-minta sumbangan atas nama korban pandemic,” tegas ustadz pengagum penyanyi dan musisi Aunur Rofiq Lil Firdaus, alias Opick dan Ustadz Jefri Al Buchori ini.

Ustadz mengharapkan bila masih ada kasus serupa yang menyalah gunakan foto atau data pribadinya, segera melaporkannya ke pihak yang berwajib (polisi).

Bisa juga menghubungi dirinya dengan mengakses sejumlah akun pribadinya di media sosial. Antara lain: Fb.imadduddin, Tiktok .imadduddin05, Ig.Imadduddin05, youTube.bang imadduddin real, dan snack vidio.imadduddin05.

Ustadz Imaddudin mengungkapkan kalimat : ‘Nauzubillahiminzalik’ (berlindung kepada Allah SWT dari perkara buruk). Jangankan menipu, berdakwah pun yang bersangkutan tidak mau menerima upah atau bayaran.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya, Ustadz Imadduddin bekerja sebagai profesional di sebuah perusahaan multi internasional di bidang jasa hotels, hospitals, catering, banking serta bisnis pertambangan. Bahkan menduduki jabatan strategis, yakni sebagai Project Design Expertise. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

Setelah Buka di Paris, RAFFI AHMAD Bikin Cabang Restoran ‘LE NUSA’ di Jakarta