MASUK PROGRAM JKW-PWI, TIM JELAJAH KEBANGSAAN WARTAWAN MEMULAI PENDAKIAN 7 GUNUNG TERTINGGI DI INDONESIA

JAMBI (POSBERITAKOTA) – Tak terasa, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan – Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI) yang terdiri dari Agus Blues Asianto, Yanni Krishnayanni, Indrawan Ibonk dan Sony Wibisono sudah menginjakkan roda motornya di Desa Mekar Jaya, Kayu Aro, Jambi pada hari Senin (8/11/2021) kemarin.

“Iya ini, kami pun menginap di Homestay Nayla, untuk beristirahat,” ucap Agus Blues Asianto, satu dari awak Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), menginformasikan.

Nah, baru pada hari Selasa (9/11/2021) pagi ini, sekitar pukul 08:00 WIB, Yanni Krishnayanni akan memulai pendakian 7 gunung tertinggi di Indonesia yang masuk dalam program JKW-PWI.

Sedangkan untuk gunung pertama dari tujuh gunung tersebut, Yanni Krishnayanni tengah bersiap-siap menjelajah dengan mendaki Gunung Kerinci.

“Prosesnya nanti, Yanni bakal dipandu oleh seorang porter lokal bernama Andrean untuk mendaki gunung yang memiliki ketinggian sekitar 3805 MDPL (Meter di Atas Permukaan Laut – Red),” terang Agus Blues Asianto, lagi.

Untuk menunggu Yanni mendaki Gunung Kerinci yang diperkirakan baru sampai pada hari Kamis mendatang (11/11/2021), ketiga rekan Yanni di Tim JKW-PWI akan melakukan eksplore wilayah disekitar Gunung Kerinci sehubungan dengan laporan perjalanan Tim JKW-PWI, seperti memotret area pariwisata yang ada di sekitar situ plus fasilitas umum warga setempat.

“Kemudian, laporannya nanti akan kami bukukan, seusainya Tim JKW-PWI kembali ke Jakarta,” imbuh Agus Blues Asianto.

Namun sebelum mencari wilayah Desa Mekar Jaya, Kayu Aro, Jambi ini, Agus Blues Asianto berkisah tentang perjalanannya yang dimulai pada hari Minggu, 7 November 2021 lalu. Tim berangkat dari penginapan Dadari, Ketahun (Bengkulu Utara) menuju ke Penginapan Aroma, Sungai Penuh, Jambi.

“Perjalanan dari Ketahun menuju Sungai Penuh, melintas hutan dengan di kanan kirinya tebing dan jurang, sempat menjumpai 4 tebing sejauh sekitar 200-an meter yang habis menutup badan jalan,” terang wartawan yang cukup lama ngendon‘ bertugas di Tabloid Nova (Kompas Group Gramedia) tersebut.

Selain itu lagi, masih dipaparkan Agus, tentunya ada banyak badan jalan yang longsor akibat tergerus air hujan.

“Sementara Tim JKW-PWI saat berada di dalam hutan di malam hari dan motor hanya bisa dipacu paling maksimal 25 Km/Jam. Penyebabnya, lantaran badan jalan tertutup tanah merah yang bercampur air hujan. Kalaupun ada keberuntungan, malam itu tidak dihadirkan hujan atau gerimis,” ceritanya.

Penasaran mau mengikuti cerita menarik perjalanan Tim JKW-PWI berikutnya? Yuk, kita nantikan bersama. ■ RED/PWI/AGUS SANTOSA

Related posts

Ini Sosok Pemandu Wisata di Pulau Bali, I NYOMAN SIRAM Ngaku Rutin Minum Madu & Arak Guna Menambah Vitalitas Tubuh

TAK SIA – SIAKAN KELILING DI KAKI GUNUNG GAMALAMA, TIM JKW – PWI MENGASPAL DI KOTA REMPAH TERNATE

SUDAH TEMBUS JELAJAH 20 PROVINSI DI TANAH AIR, TIM JKW-PWI KEMBALI MELANJUTKAN EKSPEDISI KE MANADO