JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Winmar Coin diharapkan sebagai coinnya anak bangsa dan dipersembahkan untuk negara Indonesia. Bahkan kemunculannya sebagai reaksi bahagia ketika mendengar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dikomandoi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBH). Bahkan siap untuk terus mengkampanyekan gerakan tersebut secara masif.
“Karena bagi kami pun, ini adalah jalur perjuangan di Era Digital dan Society 5.0 yang serba cepat dan terbuka,” ucap Shyalimar Malik Syafutra selaku CEO Winmar Coin dalam keterangan resminya, Kamis (18/11/2021).
Pada bagian lain, menurut cucu dari mantan Wakil Presiden RI Adam Malik tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga mengungkapkan tekadnya untuk terus mendukung penuh pihak-pihak yang mau secara masif kreatif memajukan dunia perkoperasian dan UMKM. Sebab, di era Society 5.0 sekarang ini, mau tidak mau Koperasi dan UMKM pun harus terlibat ke dalam ekosistem digital agar mampu bertahan dan berkembang.
Ditambahkan Shyalimar Malik Syafutra bahwa berdasarkan road map Winmar Coin di situs resminya www.wmcrypt.org, pada tahun 2022 mendatang, Winmar Coin akan menjadi salah satu media pembayaran dan mempermudah semua transaksi UMKM, Integrated Solutiion for Human Being.
Karena itulah, Winmar Coin juga bakal hadir di Digiasset bulan November 2021 ini. Bahkan tidak hanya Digiasset, Winmar Coin pun akan hadir di 4 (empat) exchange lainnya. “Baik lokal maupun International. Tentunya agar publik dapat memantau kinerja dan kepercayaan pasar terhadap Winmar Coin,” tutur artis peran yang juga dikenal sebagai selebgram dan Youtuber itu, lagi.
Menurut pemaparannya bahwa Winmar Coin juga sudah melakukan proses penandatangan kontrak kerjasama dengan perusahaan audit ternama level Global dan International di segment Cryptocurrency yaitu Certik.org. “Bahkan kita juga akan aktifkan Sky net yang termasuk produk Certik.org. Kemudian, kita estimasikan bulan ini selesai. Yang pasti, kita ingin Winmar Coin merupakan coinnya anak bangsa,” ucap Shyalimar Malik Syafutra saat diwawancarai POSBERITAKOTA. □ RED/AGUS SANTOSA