JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Wabah virus COVID-19 nyaris memporak-porandakan semua lini kehidupan. Bahkan tercatat hampir dua tahun belakangan ini. Imbasnya bukan hanya dialami kalangan dunia usaha saja dan bikin kolaps. Ribuan artis pun gigit jari tak berpenghasilan tetap.
Karena itulah, penyanyi dangdut senior Tetty Safari akhirnya harus berpikir realistis. Munculnya sejumlah larangan berkumpul, otomatis akan berpengaruh atau mematikan pentas musik dangdut. Dari situlah kehilangan penghasilan tetap sebagai seorang profesional dijalur musik dangdut.
“Mau nggak mau dong, saya harus bersikap realistis dengan kondisi yang ada. Kenapa? Ya, karena dunia hiburan itu sendiri dilarang atau nggak diperbolehkan. Beruntung, saya masih ada keluarga besar yang bisa saling membantu, terjun di bisnis online kecil-kecilan ” aku Tetty saat dihubungi POSBERITAKOTA, Selasa (23/11/2021).
Jangankan untuk show keluar kota, menurut pedangdut asal kelahiran Bandung (Jawa Barat), tawaran nyanyi di Ibukota saja semua mandeg. Ia sendiri mengaku terkadang berperan sebagai event organizer (EO) yang kerap menyiapkan rekan-rekan artis senior dan yunior untuk panggung show.
Menurut pelantun tembang dangdut dan pernah hits lewat judul ‘Yang’ dan ‘Pelaminan Duka’ di era akhir 90-an sampai 20000-an, kini merasakan berkah yang lain. Apa itu? Ia bilang jadi semakin tekun beribadah dan kerap mengikuti kegiatan majelis talim.
“Jadi untuk dua tahun belakangan ini, kosong plong. Ya, meskipun saya sempat luncurin beberapa single dangdut dan cuma diunggah ke YouTube,” terang Tetty yang di antaranya muncul lewat tembang ‘Suami Yang Kejam‘, ‘Teroris Cinta’ dan ‘Cinta Datang Sendiri’ itu.
“Sebenarnya, sejak pulang umroh dari Tanah Suci Mekkah di tahun 2018 silam, saya sudah mulai membatasi diri. Jarang terima job nyanyi. Justru sebaliknya, saya banyak aktif untuk kegiatan pengajian atau majelis talim. Bahkan bergabung bersama artis-artis yang lain,” cerita Tetty apa adanya, menyudahi obrolan santainya. ■ RED/GOES